Share

Bab 97

Gus Hanan menghampiri istrinya yang sedang duduk termenung di depan kamar, hatinya perih melihat perempuan yang selalu terlihat cantik itu malah menekuk wajah. Dia menghela napas mencoba memberi pengertian agar tidak lagi kesal atau sedih.

Dia duduk di samping istrinya, lalu merangkul dengan mesra. Gus Hanan ingin menitikkan air mata karena mengingat beban yang ditanggung istrinya, tetapi dia tidak mau terlihat lemah.

Meskipun Yumna tidak melawan mereka seperti perempuan lainnya yang dengan berani menampar orang lain, tetapi dia lah perempuan yang kuat. Dia kuat melalui semua masalah yang menekan mentalnya.

Biar Gus Hanan bertanya pada dunia, apakah ada yang mau menggantikan posisi Yumna untuk menjalani kehidupan yang selalu penuh dengan ujian dan rintangan? Bahkan masalah seolah tidak membiarkan dirinya bernapas.

"Mas, apa ada manusia yang takdir bahagianya terbatas ada usia belasan?"

Gus Hanan tersenyum. "Tidak. Semuanya akan bahagia di waktu yang tepat. Lihatlah anak pesantren, mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status