Share

Part 52. Datang meminta pertanggungjawaban.

POV. Aksa

"Aku hamil, anak kamu! Kamu harus bertanggung jawab. Kamu harus menikahiku. Aku tidak ingin sendirian menanggung malu. Aku tidak ingin, anakku lahir tanpa Ayah. Sejijik apa pun kamu terhadapku, kamu tetap harus menikahiku. Aku tidak masalah, dijadikan sebagai yang ke dua. Yang terpenting, anak yang ada dalam kandunganku, ada bapaknya ...."

Ucapan Bunga yang bercampur tangis itu, tak ubahnya seperti petir yang menggelegar, di tengah terik matahari. Aku terkejut seketika. Aku sama sekali tidak siap mendengarnya.

Aku hanya diam mematung. Tanpa bisa berbicara apa-apa. Jiwaku terguncang, mendengar kenyataan yang ada.

Bunga mengeluarkan benda pipih dari saku roknya. Aku tahu, itu tespek dengan garis dua. Itu artinya dia benar-benar hamil.

Hatiku bergemuruh. Namun jiwaku, seolah ingin luruh.

"Aksa, bahkan selama seminggu ini, aku sakit. Aku tidak bisa masuk kerja. Kamu sama sekali tidak mencariku. Setiap pagi, aku muntah-muntah. Aku tidak bisa menelan makanan. Aku sampai dehidrasi.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status