Share

Part 53. Aku hamil benihnya Aksa.

Pov. Luna

Masih dalam kondisi menerka-nerka, tiba-tiba saja, Mas Aksa sudah bersujud tepat di kakiku. Aku bingung. Kami menjadi tontonan banyak orang.

"Sayang, tolong aku. Ampuni aku ...."

Bahkan kini tangisnya terdengar semakin kencang.

"Sayang, tolong ampuni aku. Jangan tinggalkan aku. Aku tidak bisa hidup tanpa kamu. Aku tidak mau berpisah darimu. Meskipun kita tidak bisa memiliki anak. Aku akan tetap bersamamu. Aku tidak ingin memiliki anak dari perempuan lain. Tolong, ampuni aku ...."

Deg. Mendengar ucapan Mas Aksa, aku sudah merasa tidak enak. Hal yang sudah hampir terlupakan pun, kini kembali terpikirkan. Apakah perempuan itu hamil, dan saat ini, dia ingin meminta pertanggungjawaban suamiku?

Apalagi jika melihat penampilan suamiku yang sangat kacau seperti ini. Seolah-olah dia sedang mengalami tekanan yang sangat besar.

Aku pun lebih memilih untuk mengajaknya pulang. Daripada tetap di sini, dan menjadi tontonan banyak orang. Aku takut jika nanti ada yang mengambil video, dan ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status