Share

34

“Den.” Rojali menampar pipi Deni hingga beberapa kali. Namun, pemuda itu nyatanya tak bergerak sedikit pun. Wajah santri itu tampak pucat. Rojali lalu mengangkat Denia dan mendudukkannya di kursi samping.

Merasa ada yang tak beres, Rojali kembali tancap gas. Mobil sekali lagi membelah gelapnya kebun jati. Sekelibat bayangan yang bergerak cepat tak sengaja tertangkap matanya melalui kaca spion samping.

Rojali terus berusaha membangunkan Deni. Akan tetapi, pemuda itu masih belum sadarkan diri. Rasanya tidak mungkin jika Deni sengaja tertidur.

Mobil akhirnya berhasil melewati kebun jati. Dari jarak saat ini, tampak menara masjid pesantren sudah mulai terlihat. Secarik senyum mengembang dari bibir Rojali. Pria itu lantas melirik kaca spion. Para penguntit itu nyatanya memilih menyerah.

Rojali menyipitkan mata begitu gempuran cahaya dari depan menyilaukan penglihatannya. Ia memelankan laju mobil untuk memastikan apa yang terjadi di depan sana.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ita Hati Puspita
lho. aep, asep, ujang
goodnovel comment avatar
hayati
kang Aep??...ternyata....sesuai foto yg ditemukan.,.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status