Share

Part 53B

Aku menggeleng. Hatiku menjerit ketika mendengar curhatan ibu mertuaku. Rasanya sangat miris ketika mengingat-ingat kelakuan yang dia lakukan.

"Kalau kamu tidak mau menemaniku, aku bisa sendiri kok. Lagi pula ... ini salah dan dosa yang pernah kuperbuat. Mau tidak mau, aku harus menyelesaikannya dengan sendiri."

"Apa ibu sudah memikirkan semua konsekuensinya?"

Ya."

"Apa ibu tidak takut dipenjara? Atau dihujat warga kalau ibu tidak punya hati?"

"Itu sudah konsekuensi yang harus kuterima. Sudah terlalu lama aku hidup dalam lumuran dosa. Mungkin ini saatnya aku menggugurkan dosa-dosa itu secara perlahan."

Bu Aisyah mencoba bangkit dari atas kursi rotan. Dirinya mencoba melangkah, tubuhnya masih belum kuat menopang untuk berdiri di kaki sendiri. Akhirnya beliau timbang. Untung saja aku sigap menolongnya sebelum terjerembab ke lantai.

"Ibu belum sehat betul. Kenapa memaksa kehendak untuk pergi sendirian mencari tahu ayah kandungnya Rusly?" ucapku sembari memapah beliau.

"Mau sampai kapan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status