Share

Part 72B

Aku terdiam memikirkan perkataan Rusly pada saat itu. 'Dia benar-benar jahat dan sungguh tega kalau dirinya benar untuk mengganggu hidupku,' ucapku dalam hati. Aku sangat malas dan enggan bangkit dari atas dipan.

Aku teringat kepada Arlan. "Apakah aku menerima Arlan secepat mungkin agar bisa bebas dan lepas dari ancaman dan gangguan Rusly?" tanyaku. Aku bangkit dari dari atas ranjang lalu duduk di kursi meja riasku. Kuperhatikan wajah dan tubuhku di depan cermin. "Sepertinya aku tidak jelek-jelek amat dan tidak tua," imbuhku kembali.

Aku mencari ponsel milikku untuk segera menghubungi dirinya. Setelah mendapat benda pipih itu. Kuotak-atik lalu ingin kutekan tombol call. Namun, aku sontak berdiam diri dan mengurungkan panggilan itu. "Di mana harga diriku jika menghubungi pria terlebih dahulu? Tidak ... aku tidak boleh gegabah dan mengemis kepada lelaki."

Aku meletakkan ponsel itu ke atas nakas lalu melangkah menuju kamar mandi. Kubasuh seluruh anggota tubuh di bawah shower. Aroma sabun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status