Share

08. Tekad bulat Alesya

Alesya mengangguk setuju ketika Zidan menawarkan pekerjaan di kedainya. Dia pikir dengan bekerja, pikiran tentang Liam akan teralihkan.

Zidan memandang penuh cinta, merasa bahagia melihat senyuman Alesya. Senyuman yang selalu membayangi pikirannya, baik dari dulu maupun sekarang. Tak ada tempat untuk wanita lain selain Alesya.

Pagi hari.

Alesya sangat antusias untuk belajar dan tidak butuh waktu lama untuk memahami cara kerja di kedai tersebut. Zidan langsung memberikan pelatihan singkat kepada Alesya, dan tak disangka, Alesya cepat tanggap dan mampu menyesuaikan diri dalam sehari.

"Baiklah Alesya, kamu bisa kerja sekarang."

"Benarkah Zidan?"

"Itu benar!"

Alesya tersenyum bahagia, mulai bekerja di kedai milik Zidan. Kecantikan dan keluwesan Alesya menarik perhatian banyak pelanggan, terutama para pria yang ingin menikmati secangkir kopi bersama pasangan mereka.

Semakin sore, kedai semakin ramai setelah kehadiran Alesya, dan Zidan merasa sangat beruntung telah merekrut gadis itu.

Keda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status