Share

Chapter 27

Tania terus menelpon nomor Raka, tetapi sudah berulang kali dicoba nomor selingkuhannya itu tetap tidak aktif. Tanpa dia tahu bahwa Raka baru saja terbang ke Jerman bersama Kakeknya, meninggalkan Anton dan Anita dalam kesedihan yang mendalam.

"Argh ...! Gimana, sih, ini nggak bisa dihubungin. Aku harus minta tolong siapa kalau begini?" gerutu Tania.

Satu-satunya harapan adalah Raka, saat pria itu tidak dapat dihubungi, Tania sangat kalang kabut. Wanita itu melemparkan ponselnya ke ranjang, tubuhnya terus mondar-mandir sambil menggigit kuku runcingnya.

Ceklek! Pintu kamar terbuka.

Mella masuk dan lekas menutup pintu kembali. "Bagaimana? Apa Raka sudah bisa dihubungi?"

Tania menyahut dengan gelengan kepala yang langsung membuat Mella lemas. "Lalu bagaimana?"

"Aku juga nggak tahu, Bu. Raka itu satu-satunya harapanku, mana mungkin aku bisa memecahkan masalah ini sendiri," ujar Tania, kedua netranya kembali basah dengan genangan ai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status