Share

Bab 42 | Hilang Fokus

Setelah dirasa pembicaraan selesai, Gianira memutuskan untuk undur diri dari kami, membuat hatiku sedikit tenang karena dia tidak akan jadi pusat perhatian lagi bagi Dhanis. Namun baru saja aku bernafas lega, tiba-tiba suara yang keluar dari mulut Dhanis membuatku mendadak ingin pingsan.

“Rim, saya setuju di jodohkan dengan Gianira!” ucap Adhanis yang disambut senyuman lebar dari mulut adikku.

=====================================================

Entah perasaan apa yang tengah menimpaku, sehingga ucapan yang baru saja temanku katakan mampu membuat seluruh persendianku lemas, kepala rasanya berputar dan timbul gejolak dari perut menuju kerongkonganku. Mengapa semua terlihat seperti menjadi pertanda jika semesta mendukung adikku menjodohkan mereka sih? Apa semulus ini jalan cintanya Gianira dengan Adhanis? Ah entahlah, kurasa ini hanyalah sebuah kebetulan semata.

Aku menenggak habis minuman dingin yang Gianira suguhkan tadi, tidak kusisakan setetespun, tenggorkanku benar-benar kering. R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status