Share

bab 33 pov Danu

Hatiku sangat senang melihat Tia bertemu dengan keluarganya. Aku bahagia melihat senyum di wajahnya apa lagi dihiasi dengan lesung pipinya. "Kamu cantik dan manis Tia!" ucapku dalam hati.

Namun saat mendengar orang tuanya membicarakan Irvan, entah kenapa hatiku merasa sangat sakit perih bagai disayat. Tidak pernah aku merasakan hal seperti ini sebelumnya.

Beberapa kali ku menatap Tia melalui kaca spion. Tak ada tanda-tanda ia akan menjelaskan seperti apa sebenarnya mantan suaminya. "Apakah Tia masih mencintai laki-laki brengsek itu? Apa dia ingin kembali padanya?" Begitu banyak pertanyaan dalam benakku

Setelah mengantar orang tuanya ke kamar untuk beristirahat aku memilih naik kelantai dua. Awalnya aku berniat melakukan olahraga seperti biasanya. Tapi sekarang, tubuhku rasanya tidak bertenaga, lemas seperti tak bertulang. Aku putuskan masuk kamar, dan menjatuhkan bobot tubuhku di atas kasur. Aku terlentang dengan Kedua tanganku di bawah kepala, mataku menatap plafon kamar.

"Tia, apaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status