Share

19. Sebuah Alasan

Wajahnya teralihkan untuk menatap Langit. Mereka saling bertatapan hingga getar ponsel sang lelaki membuat keduanya terhenyak.

Langit menunduk sejenak mengontrol perasaan hati, lalu mengeluarkan ponsel di saku celana untuk kemudian membaca pesan yang terkirim ke benda pipih tersebut.

Sebuah pesan dari Rezky. Ia abaikan dan menyimpan kembali ponselnya.

"Jika waktu bisa berputar, satu hal yang tidak akan Mas sia-siakan. Mencintaimu Han."

Dua netra Langit tiba-tiba terlihat basah.

"Tapi sayangnya waktu memang nggak bisa berputar. Mas cuma bisa doa aja, supaya kelak hidup kamu bahagia."

Ucapan itu pada akhirnya ikut membuat dua netra Hana basah. Hanyut dalam suasana.

"Terima kasih atas doa baik Mas untuk saya. Saya juga akan mendoakan Mas Langit, supaya mendapat jodoh yang baik yang bisa menuntun Mas menjadi pribadi yang lebih baik lagi."

"Aammiin ...."

Mereka kembali saling memandang.

"Mas nangis?"

Langit menekan dua bola matanya lalu tersenyum.

"Kamu juga nangis?"

Hana memaksa tersenyum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status