Share

21. Kebaya Pengantin Untuk Hana

"Ma, Papa ada nelpon nggak?"

Sebuah pertanyaan yang membuat Hana bingung bagaimana menjawab.

"Em Sayang, maafkan Mama ya. Ponsel Mama ketingalan di rumah."

Wajah Syaina seketika berubah.

"Nanti kalau Papa nelpon gimana, Ma?"

"Kalau Papa nelpon terus nggak Mama angkat, pasti Papa nggak nunggu kita pulang. Langsung balik ke Jakarta."

"Tapi Syaina pengen ketemu Papa."

"Iya Sayang, tapi Mama benar-benar lupa. Nggak disengaja. Mama minta maaf, ya."

"Yaudah deh, tapi janji nanti pas nyampai rumah isi pulsa terus langsung telpon Papa, ya."

Hana mengangguk demi menyenangkan hati putrinya. Memang selama ini ia selalu menolak jika Syaina meminta menelpon sang Papa. Alasannya tak lain, karena tak ingin mengganggu Langit. Jujur, ia berharap lelaki itulah yang terlebih dahulu menelpon, tapi seminggu lamanya terlalui, tak satu kalipun Langit memberi kabar.

Palingan juga udah mulai dapat gebetan baru setelah Lina. Huh, dasar lelaki.

Hana kembali disibukkan dengan mengurus anak-anak hingga waktu teru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Fiktoria Sumarni
syuka bgt.
goodnovel comment avatar
Asnidar Ummu Syifa
cerita karya author Wahyuni ST,slalu buat sy meneteskan air mata
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
iya.... ...aja hana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status