Share

Bab 27

Kapokmu Kapan, Mas? (27)

"Kamu mau membiarkan orang yang sudah membunuh orang tua kamu bebas, Ti?"

Pertanyaan Ira benar-benar membuatku syok. Aku yang tadinya berdiri langsung luruh jatuh terduduk ke lantai. Tubuhku seperti tak bertulang.

Tak kuhiraukan panggilan Ira yang masih aktif. Kuletakkan ponsel begitu saja di lantai. Duniaku terasa berputar. Lalu semuanya menjadi gelap seketika.

Saat aku membuka mata, pelipisku terasa panas. Aroma minyak kayu putih memenuhi indera penciumanku. Ketika menoleh, aku mendapati Kak Elfa sudah berada di sampingku.

"Alhamdulillah ... akhirnya kamu sadar juga, Ti," ujar Kak Elfa.

Aku tak sanggup menjawab Kak Elfa. Kepalaku rasanya masih terlalu berat. Jadi, kuputuskan untuk memijat pelan pelipis dengan dua ibu jari.

Saat itu kulihat Kak Elfa berjalan keluar kamarku dan kembali tak lama kemudian dengan membawa segelas air yang langsung disodorkan kepadaku.

"Minum dulu, Ti!" ujarnya.

Aku hanya menjawab dengan sebuah anggukan disertai gerakan mengambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status