Share

Melamar

Rudi berkali-kali menyeka peluh yang kembali menetes di keningnya, padahal AC diruangan ini berada disuhu 18°yang seharusnya sudah cukup dingin. Namun karena ini adalah saat yang paling mendebarkan dalam hidupnya, sehingga membuat pria berdarah timur Tengah itu terlihat begitu gugup.

"mas! "

"ya? bagaimana? " menik membuatnya tersentak.

"kamu mau pesen apa? sudah ditungguin mbak nya lo dari tadi?"

"samain aja deh sama pesanan kamu"

"samain aja ya mbak, trimakasih" Menik mengembalikan buku menu tersebut kepada pelayan yang sudah sedari tadi menunggunya.

"kamu tahu nggak mas, dulu waktu pertama kali aku datang ke kota ini, aku selalu berhenti didepan sana. memandang kearah restoran ini begitu lama. aku terkagum dengan orang-orang yang keluar masuk restoran ini, mereka begitu cantik dan tampan dengan balutan dres-dres mahal yang mereka gunakan, juga jas jas yang begitu pas melekat ditubuh gagah laki-laki itu. Semua itu aku jadikan semangat untuk bekerja lebih keras lagi agar bisa sege
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status