Share

Bab 154

Bab 154

Adi mengepalkan tangannya dengan erat. "Sialan! Giliran lagi susah, dia nggak mau bantu!"

Napas Adi kini terlihat memburu naik turun karena emosi. Dia merasa semakin kesal karena tak mendapat bantuan sedikitpun dari Yayuk. Wanita itu malah terus saja menyalahkannya.

Adi kembali mengarahkan pandangannya ke arah beberapa kerumunan bekerja bangunan yang masih saja berdebat dengan mandor.

Kepalanya terasa makin pening karena belum mendapatkan solusi. Bagaimanapun dia harus mendapatkan uang secepat mungkin agar bisa menutup mulut mereka semua.

Ada sebuah jalan pintas yang terpikir oleh Adi. Dia bisa mendapatkan pinjaman uang dengan cepat pada rentenir. Tapi konsekuensinya dia harus membayar tepat waktu karena lintah darat selalu saja menghisap darah dengan kuat tanpa ampun.

"Hanya itu saja solusinya sekarang. Nggak ada yang lain," gumamnya lirih.

Adi tahu dengan jelas kalau ini merupakan sebuah solusi sekaligus konsekuensi yang berat karena jika dia melakukan kesalahan maka habis s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Handy udah tau Yayu kmu Adi dn yg lain nya korupsi tapi Handy masi menunggu orang2 yg d curigai akan tampil karma2 mu semua akan segera berakhir ...
goodnovel comment avatar
Lidia Aprianti
lanjut donk thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status