Share

101. Sampai di Kendari

Setelah menempuh perjalanan udara selama satu jam, akhirnya pesawat yang aku naiki pun mendarat. Pendaratan sangat mulus hingga Zahra tidak merasa jet lag. Putriku itu begitu mesin pesawat berhenti dia seketika menjerit lirih penuh kelegaan.

"Masih takut ya, Dik?" tanya seorang ibu yang melewati bangku kami.

"Iya, Bu. Maklum ini pertama kali dia naik pesawat," jawabku sopan.

"Was, bersyukur sekali lho Adik ini. Seusia Adik sudah bisa naik pesawat," kata Ibu itu lagi.

"Terima kasih, Bu!" jawab Zahra sambil menundukkan kepalanya.

Aku tersenyum pada wanita paruh baya yang mengenakan gamis model arabian. Lalu wanita itu pun pamit untuk keluar lebih dulu. Aku dan Yahya hanya mempersilahkan dan tidak lupa mengucapkan terima kasih. Setelah jalan keluar sedikit sepi, suamiku pun mengajak aku dan Zahra segera keluar dari deret bangku menuju jalan keluar pesawat.

"Selamat tinggal pesawat, jumpa lagi minggu depan!" ujar Zahra yang mampu membuatku terkekeh lirih.

"Kau itu, ada-ada saja, Ra, Zahra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status