Share

LEMAH

“Are you okay?” tanya Azril melihat wajah istrinya sedikit pucat.

“It’s oke, Mas,” kata Safa tersenyum.

Azril menuntun istrinya menuju ranjang. Rasanya tidak tega melihat istrinya yang begitu lemah. “Kita ke dokter, ya?” tawar Azril.

Safa menggeleng. Ia paling tidak suka ke dokter, terlebih tidak bisa meminum obat. Safa lebih suka minum obat herbal daripada obat dari dokter.

“Nggak usah, Mas, mungkin aku hanya masuk angin biasa, nanti minum tolak angin atau jamu juga baikan ko,” ujar Safa.

Azril mengalah, lalu bangkit untuk mengambil sarapan. Meski sempat ditolak, tetapi ia tetap meminta Safa agar terbaring saja di ranjangnya. Biarkan kali ini Azril yang melayani.

“Neng Safa mana? Ko kamu sendiri?” tanya Hamidah melihat putranya seorang diri.

“Lagi tidak enak badan, Mih. Jadi Azril mau bawakan sarapannya ke kamar.”

Pria itu mengambil sedikit nasi juga lauk yang tersaji di meja. Hal itu tak lepas pandangan dari Hamidah dengan perhatian sang putra.

“Dari kapan, A?” Hamidah kembali berta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status