Share

MENGADU

Safa kembali tak berdaya, sejak tadi mundar-mandir ke kamar mandi untuk memuntahkan sesuatu di dalam perutnya, tetapi tidak ada apa-apa. Wajahnya tampak lemas seolah tenaganya habis terkuras.

“Sayang, kita tunda kepulangannya ke rumah Ayah, ya?” Azril tidak tega melihat Safa yang lemas seperti itu.

Safa menghela napas, lalu melangkah yang dibantu olehnya. “Tapi, Mas, kamu sudah berjanji untuk mengajakku pulang bertemu dengan Ayah.”

Perasaannya sedikit kecewa. Sekarang hari libur dan Safa ingin pulang sekaligus memberitahu kabar bahagia pada ayahnya secara langsung. Tatapannya memandang Azril agar bisa menego tawarannya.

“Iya, tetapi keadaannya berbeda, Sayang. Lihat, kamu lemas begini dan aku nggak tega. Bagaimana nanti jika di perjalanan mualnya semakin tambah parah?” Azril tidak ingin mengambil resiko. Semua demi keselamatan istri juga buah hatinya.

“Tapi aku nggak apa, Mas, ‘kan ini memang wajar terjadi,” timpal Safa berusaha meyakinkan sang suami.

Azril bingung sendiri melihat ant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status