Share

84. Rekaman yang Tersingkap (2)

.

.

.

Tok! Tok! Tok!

Sebuah ketukan pada pintu kaca mobil miliknya menyadarkan Jayden dari lamunannya.

“Jay. Kau sedang mabuk. Biarkan aku menggantikanmu menyetir.” Suseno telah bersiap untuk membuka pintu pengemudi pada mobil Porsche itu. Tetapi Jayden kemudian menghentikannya.

“Tidak usah. Aku akan pulang. Semua urusan di pusat kota, kau yang tangani.” Setelah berkata demikian, Jayden lalu menyalakan tombol pada starter mobilnya dan melaju dari sana dengan kencang.

Disitu, diparkiran Club malam, Suseno mengedip-ngedipkan matanya. Apakah dirinya baru saja ditinggalkan begitu saja disana? Lalu bagaimana cara dia pulang? Batinnya lalu berusaha mengejar mobil itu.

“Jay, Jay. Tunggu aku! Sial! Apa kau meninggalkanku begitu saja hah?!” Ter-engah-engah, Suseno mengatur nafasnya. Melihat ke kanan dan ke kiri, dia lalu melihat sebuah mobil sedan hendak keluar dari sana. Mungkin, dia bisa menumpang? Batinnya dalam hati sebelum

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status