Kenzaki Kuro tiba-tiba melesat, gerakannya tak lebih dari kabut hitam yang menyelinap di antara sinar bulan. Dengan kecepatan yang menyaingi kilat, ia mengarahkan serangannya pada Lisa, yang berdiri diam di samping Ian. Namun, sebelum teror dapat menyentuhnya, Ian, yang memiliki ranah kultivasi Golden Core Awal, menangkap gerakan itu dalam sepersekian detik.
Refleks Ian terbuka maksimal, secepat fajar yang memecah kegelapan. Ia meraih kepalan tangan Kenzaki, mengguncang ruang di sekelilingnya. Sebuah gelombang kejut yang tak terlihat meluas, mengirimkan debu dan daun-daun ke udara, menciptakan badai mini yang mengelilingi mereka. Angin yang tercipta dari benturan itu berdesing di telinga, seperti nyanyian para dewa yang menyaksikan duel antara dua kekuatan besar.Pohon-pohon di sekitar mereka membungkuk seolah memberi hormat, ranting-rantingnya bergetar dalam tarian liar yang disebabkan oleh kekuatan yang dilepaskan. Tanah di bawah mereka retak, menciptakan jaringaMata Kenzaki Kuro menatap tajam Lisa, dengan tatapan yang seolah berkata, "Kamu tidak akan kemana-mana." Karena jika ketiga wanita itu, terutama Lisa, tekah berhasil diselamatkan dan dibawa ke tempat yang aman, maka semua rencana yang telah disusun akan gagal. Dengan gerakan yang lebih cepat dari kilat, Kenzaki Kuro merogoh pil misterius dari kantung celananya. Pil tersebut memiliki warna putih, dan terukir ‘NTZ-3010’ di tengahnya. Tanpa ragu, ia menelannya bulat-bulat Seketika itu, tubuh Kenzaki Kuro berubah, otot-ototnya mengembang bak balon raksasa yang dipompa dengan kekuatan superhuman, kulitnya mengeras menjadi seperti baja, warnanya memudar hingga abu-abu pekat, dan urat-uratnya membengkak, menyerupai jalur-jalur magma yang siap memuntahkan api. Ia bertransformasi menjadi monster yang siap menghancurkan segala yang ada di jalurnya. Ian, yang biasanya tenang, kini terkejut. Matanya melebar, dan ia bisa merasakan gelombang energi baru yang mengalir dari Kenzaki Kuro, energi ya
Ian duduk bersimpuh di atas reruntuhan, pandangannya kosong menatap bekas keberadaan Alicia dan Kenzaki Kuro. Sebuah ombak penyesalan menghantamnya, menenggelamkan hatinya dalam lautan kesedihan. Ia merasa seolah-olah dunia telah runtuh di bawah kakinya, kegagalannya melindungi teman dekatnya.Dengan tangan yang masih bergetar, Ian menyentuh kulitnya yang kini mulus tanpa cacat, saksi bisu atas kekuatan yang ia miliki, namun tak cukup untuk menjaga Alicia. "Maafkan aku, Alicia. Aku berjanji, aku akan menyelamatkanmu, tidak peduli apa yang harus aku lakukan. Aku akan membawamu kembali," ucapnya, suara tekadnya memecah kesunyian, seakan menjadi janji suci yang terukir di batu.Lisa, dengan hati yang berdebar seperti drum perang, memeluk Ian dari belakang. Ketakutan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya merayapi tulang-tulangnya, ketika ia menyaksikan tangan dan kaki Ian menghilang, seolah-olah bagian dari jiwa Lisa sendiri telah dicabut. "Ian ..." bisiknya, suarany
Di bawah kesunyian malam, Ian berdiri di depan kedai miliknya. Setelah lebih dari satu bulan tidak mengunjunginya, kini kedai Si Tampan telah bertransformasi. Ukurannya jauh lebih besar, dan memiliki banyak spot foto yang aesthetic. Meski begitu, Ian tidak berniat menaikkan harga makanannya. Hal tersebut membuat kedai Si Tampan semakin ramai dikunjungi. Bahkan Kakek Sugiono selalu mengeluh kelelahan karena bekerja sendirian.Ian kemudian melihat detail misi harian “Sehat Itu Penting”. __________________________________Misi Harian: Sehat Itu PentingTingkat Kesulitan: CDetail Misi:Sebagai orang kaya, kesehatan seringkali terabaikan. Sebelum penyakit menyerang tubuh Anda, Host harus berolahraga dengan giat setiap harinya. Selesaikan rutinitas olahraga yang sistem berikan.Push-Up: 100/100Sit-Up: 100/100Squat: 100/100Lari: 10/10 kilometerJumlah hari: 99/100 hariHadiah: K
Di tengah kegelapan malam yang pekat, langit Pulau Gili Iyang terbelah oleh kilatan bintang yang berkedip, seolah-olah mata dewa-dewi sedang mengintip dari balik tirai semesta. Ombak berdansa dengan garangnya, menampar-nampar pasir pantai, namun gemuruhnya kalah oleh siulan angin yang seakan membawa pesan dari medan perang yang jauh.Tiba-tiba, dua sorotan cahaya—satu biru kehijauan dan satu lagi perak—membelah keheningan, mendarat begitu saja di tepian pantai yang terpencil. Kedatangan mereka menciptakan badai pasir mini yang menari-nari liar, seakan pasir-pasir itu pun ingin ikut serta dalam petualangan malam ini. Dua sosok yang muncul dari cahaya itu adalah Ian dan Kakek Sugiono.Dentuman yang mengguncang bumi memecah kesunyian malam, seolah-olah gunung berapi di tengah pulau bangkit dari tidurnya. Burung-burung, dalam kepanikan yang mendadak, terbang berhamburan keluar dari sarangnya, meninggalkan pulau dengan sayap yang berdesir cepat, membawa kabur mimpi-mimp
Kakek Sugiono, bagai bayang-bayang yang bergerak lincah di antara pepohonan rimbun, meluncur cepat layaknya angin malam yang tak terlihat namun terasa. Ia berlari, menelusuri jalan setapak yang berkelok-kelok, hingga akhirnya ia berhenti di pinggiran sebuah desa yang tersembunyi di jantung pulau.Dengan gerakan yang hampir tidak terdengar, ia merayap mendekati desa, menyatu dengan kegelapan yang seperti mantel pelindung. Dari kejauhan, desa itu terlihat sepi, sunyi, seakan-akan semua suara telah ditelan oleh malam. "Ada apa dengan desa ini?" gumam Kakek Sugiono, suaranya hanyalah bisikan yang tersapu angin, "Mengapa terasa sunyi sekali, seakan tidak ada kehidupan sama sekali."Hatinya dipenuhi rasa waspada, Kakek Sugiono melangkah masuk ke dalam desa. Ia mengintip ke dalam rumah-rumah yang pintunya terbuka lebar, mencari tanda-tanda kehidupan. Namun, apa yang ia temukan hanya hening yang mencekam. Rumah-rumah itu terawat, seolah-olah penghuninya baru saja pergi dan
Ian mencondongkan badannya, membentuk sudut sempurna seakan ia adalah pemanah yang siap melepaskan anak panahnya. Dengan tekad yang membara, ia meluncur, menantang gravitasi dan raksasa berzirah yang menjulang tinggi di hadapannya. Kilat menyambar, dan dalam sekejap, Ian berubah menjadi kilatan cahaya yang menembus kegelapan.Kenzaki Kuro, yang telah terperangkap dalam kegilaan, mengayunkan tinjunya yang seberat gunung. Namun, Ian, dengan gerakan yang sehalus sutra, meliuk dan melompat, menari di atas angin. Ia berlari di atas lengan raksasa itu, secepat burung rajawali yang menyusur langit. Kilat biru kehijauan berkelip-kelip, menari-nari, mendekati kepala Kenzaki Kuro yang tak lagi waras.Dari setiap pori-pori Kenzaki Kuro, uap panas berkepul-kepul, seolah-olah ia adalah gunung berapi yang siap meletus. Namun, Ian, bagai pahlawan dalam legenda, tak gentar. Ia mengabaikan luka bakar yang merajalela di kulitnya, seolah-olah itu hanyalah gigitan nyamuk yang tak bera
Ian mendesah dalam kekesalan, “Pantas saja misi sampingan kali ini memberiku keringanan. Ternyata semua Kemampuan kunci milikku telah disegel!” gumam Ian. matanya yang tajam menangkap setiap gerakan Kenzaki Kuro yang bersiap untuk menerjangnya lagi."Rooaaar—!" Kenzaki Kuro mengaum, suara yang keluar dari rongga dadanya bukan lagi suara makhluk berakal, melainkan raungan murni insting pembunuh. Ia berlari, setiap langkahnya mengguncang tanah, seolah-olah ia adalah gempa berjalan yang siap menelan segalanya. Kakinya terayun, menargetkan Ian dengan tendangan yang bisa membelah batu.Namun, Ian, yang kini telah pulih, bergerak cepat bagai bayangan. Ia melompat ke samping, menghindar dengan lincah, menjaga jarak dari Kenzaki Kuro yang seperti binatang buas. Sekarang, tanpa Healing Factor, setiap aksi yang dilakukan Ian harus diperhitungkan dengan hati-hati. Uap panas yang terus menerus keluar dari tubuh Kenzaki Kuro mempersulit Ian dalam melancarkan serangan, membuatnya seperti berdiri di
Ian menghitung setiap gerakan dengan napas yang teratur, "97... 98 ... 99 ... 100!" Setiap angka adalah puncak dari perjuangan dan ketekunan. Setelah squat ke seratus, ia menghela napas dalam-dalam, merasakan setiap otot di kakinya berdenyut dengan kepuasan. Ia menatap ke dalam layar hologram yang melayang di depannya. Di sana, ada detail perkembangan atas misi harian "Sehat Itu Penting".__________________________________Misi Harian: Sehat Itu PentingTingkat Kesulitan: CDetail Misi:Sebagai orang kaya, kesehatan seringkali terabaikan. Sebelum penyakit menyerang tubuh Anda, Host harus berolahraga dengan giat setiap harinya. Selesaikan rutinitas olahraga yang sistem berikan.Push-Up: 0/100Sit-Up: 100/100Squat: 100/100Lari: 10/10 kilometerJumlah hari: 99/100 hari (Sedang Berjalan)Hadiah: Kemampuan Tubuh OverlordHukuman: Tidak AdaCatatan: Misi ini bisa diambil kapan saja__________________________________"Hanya seratus push-up lagi, dan Tubuh Overlord akan menjadi milikku," bi