Dalam sekejap, kilat cahaya merah menyerupai ular piton melaju ke arah Ian membawa angin tajam yang kencang. Mulut ular piton itu terbuka lebar, memperlihatkan empat taring tajam yang siap menerkam mangsanya.Tak tinggal diam, Ian segera melakukan gerakan penghindaran. Namun, serangan pria berambut mohawk itu jauh lebih cepat dari yang Ian duga. Bahkan dalam aktifnya kemampuan Akselerasi, Ian masih melihat betapa cepatnya laju kilat ular merah yang terus meluncur ke arahnya itu.Tahu bahwa ia tidak akan bisa menghindarinya, Ian menggunakan pisau pemotong daging di tangannya sebagai perisai. Detik berikutnya, kilat ular merah itu tiba di depan Ian, berusaha mencabik tubuhnya.Dang!Hantaman antara taring ular dan badan pisau pemotong daging menciptakan dentuman keras disertai gelombang angin yang menyebar ke segala arah. Karena tubuh Ian yang hanya seorang manusia biasa tanpa energi Qi, meski pisau di tangannya dapat menahan serangan pria berambut mohawk itu, Ian tetap saja terdorong h
“Ugh …” Ian perlahan membuka matanya, samar-samar melihat seorang gadis remaja cantik berseragam putih abu-abu, sedang menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu. “Hai tampan …” sapa gadis remaja itu seraya menarik kembali kepalanya, menjauhi wajah Ian.Ian yang baru saja sadar, tampak linglung dengan semua ini. “Kamu …”Gadis remaja itu tersenyum. “Aku Alena Santoso, kalau kamu?”“Aku Ian Herlambang.” Ian melihat sekeliling, di sana tampak dekorasi dan furniture mewah seperti yang ada di rumahnya. “Sepertinya ini bukan rumah sakit …” gumamnya.“Tentu saja, ini adalah rumahku. Ayahku yang membawamu kemari semalam,” senyum manis gadis remaja itu. Ia lalu menghampiri pintu kamar dan berteriak, “Ayah, Mas Ian sudah bangun!”Dari luar kamar, terdengar suara yang sangat familiar di telinga Ian. “Oke, Ayah ke sana sekarang …”Selang beberapa menit, seorang pria yang tampak masih muda, masuk ke dalam kamar, menghampiri Ian. “Bagaimana tubuhmu? Apa masih ada yang terasa sakit?”Melihat jelas wa
[Selamat Host, Anda telah berhasil mendapat Cincin Ruang dengan ruang dimensi seluas 10x10x10 meter]“Cincin Ruang? Bukankah ini aksesoris yang sering muncul dalam novel-novel fantasi timur?” Wajah Ian berubah cerah, senyum lebarnya memancarkan kegembiraan. Di tangannya, sebuah cincin hitam pekat yang tampak mewah berkilauan, seolah-olah menangkap dan memantulkan cahaya sekitarnya. Ukiran-ukiran simbol yang rumit dan halus terpahat di permukaannya, menambahkan aura misterius dan eksotis pada cincin tersebut.Dengan penuh antusiasme, Ian segera memasang Cincin Ruang ke jari tengahnya. Seolah-olah memiliki kehidupan sendiri, cincin tersebut secara ajaib mengecil, menyesuaikan diri dengan ukuran jari Ian. “Sistem, bagaimana cara aku dapat menyimpan dan mengeluarkan benda dari cincin ini?” tanya Ian, suaranya penuh dengan rasa penasaran dan keingintahuan.[Untuk mengoperasikannya, Host perlu menyalurkan energi Qi ke dalam cincin. Setelah itu, Anda hanya tinggal membayangkan aktivitas a
Ian merasakan rasa sakit yang perlahan-lahan mereda dari tubuhnya. Napasnya terengah-engah, seolah-olah ia baru saja berlari maraton. Keringat membasahi pakaiannya, membuatnya lengket dan tidak nyaman. Wajahnya pucat, seperti kanvas kosong yang kehilangan warnanya. "Ah, ini benar-benar menyakitkan!" keluh Ian, suaranya bergetar. Ia menenggak segelas air dengan cepat, seolah-olah itu bisa menghilangkan rasa sakit yang masih tersisa. Gelas itu diletakkannya kembali ke meja dengan tangan yang masih gemetar. "Sistem, apa yang sebenarnya terjadi?" tanyanya, suaranya penuh kebingungan dan frustrasi. "Kenapa efek kali ini berbeda dari saat aku mendapatkan kemampuan Grandmaster Chef?"[Saat menerima Kemampuan Grandmaster Chef, modifikasi tubuh Host tidak terlalu besar. Hal itu disebabkan Kemampuan Grandmaster Chef bukanlah kemampuan bertarung][Sementara itu, Kemampuan Teknik Pembunuh Iblis merupakan kemampuan bertarung, yang jika dilatih selama puluhan tahun, akan mengubah struktur tubuh p
Dari sudut restoran yang remang, terdengar suara derap langkah kaki yang menggema, menembus kesunyian di sana. Christopher merasa jantungnya berdebar kencang, dan matanya terbelalak saat ia melihat bayangan gelap mendekat. Dalam kegelapan, terlihat tiga buah bola hitam yang dipegang erat oleh tangan misterius itu."S-siapa di sana?" teriak Christopher tergagap. Ia berusaha menunjukkan sikap yang keren di depan Ella, tetapi rasa takut dalam dirinya membuatnya terlihat seperti pecundang."S-sayang, aku takut~" ucap Ella dengan suara gemetar sambil bersembunyi di belakang Christopher. Ia mencengkram kedua bahunya dengan kuat, mencari perlindungan.Christopher mencoba menenangkan Ella dengan penuh ketakutan dalam suaranya, "T-tenang s-saja sayang, a-aku akan melindungimu!" Dia berusaha mempertahankan sikap yang kuat di hadapan Ella. Tanpa ragu, ia memanggil nama-nama pengawal pribadinya. “Amir, Ali, Deni! Cepat singkirkan pria itu!”Namun, setelah beberapa menit, tidak ada jawaban dari p
Melihat pisau yang meluncur bagai kilat itu, Ian dengan cepat mengaktifkan kemampuan Akselerasi. Dunia di sekitarnya tampak melambat, seperti adegan slow-motion dalam film. Namun, kecepatan pisau yang dilempar Ella hanya melambat sedikit."Sial!" Ian menggertakkan giginya, sambil dengan cepat menggeser tubuhnya untuk menghindari pisau yang meluncur dengan kecepatan tinggi itu.Swoosh!Dengan jarak yang sangat tipis, Ian berhasil menghindari pisau tersebut. Namun, gelombang angin tajam yang dibawa pisau tersebut berhasil memotong kulit Ian, meninggalkan garis merah di pipi kanannya. Sementara itu, pisau yang dilempar Ella terus melaju dengan kecepatan tinggi, hingga akhirnya menancap di dinding gedung seberang.Ian menatap Ella penuh keterkejutan. Keringat dingin mulai membasahi keningnya. ‘Apa itu kekuatan yang dia dapatkan dari sistem? Sepertinya sistem yang dia miliki memberinya peningkatan kekuatan fisik. Bahkan wajahnya jauh lebih cantik dari sebelumnya,’ pikir Ian.“Ian, kamu tel
Flashing Seath adalah gerakan dasar kedua dari Teknik Pembunuh Iblis. Gerakan ini termasuk teknik serang menggunakan tangan, di mana penggunanya menyerang titik vital secepat kilat dengan presisi, entah menggunakan senjata tajam ataupun tangan kosong. Dan Flashing Seath: Eight Point Opposition merupakan delapan tebasan super cepat yang memotong langsung delapan titik vital lawan.Dengan serangan seperti itu, tubuh Ella terpotong oleh banyak bilah cahaya yang datang padanya. Kulit Ella robek di sana-sini, dan darah mengalir memenuhi tubuhnya. Darahnya yang merah menyala menciptakan kontras yang menakutkan dengan lantai restoran yang sebelumnya bersih.Restoran yang tadinya ramai dan dipenuhi pertarungan, kini kembali sunyi senyap, hanya ada suara nafas lega Ian yang terdengar sedikit menggema. Ia telah berhasil mengalahkan Ella, wanita yang telah membuatnya menjadi target Geng Viper. Kemenangan ini membawa perasaan lega yang mendalam. Detik berikutnya, suara notifikasi sistem terdengar.
Pagi hari yang indah dan sejuk menyambut Ian di hari yang baru. Cahaya matahari perlahan menyinari pemandangan danau yang indah, menciptakan kilauan mempesona di permukaan air. Ian merasakan kesegaran udara pagi yang mengisi paru-parunya saat ia keluar dari rumahnya. Dengan tewasnya Christopher dan Ella, Ian menjadi lebih rileks.__________________________________Nama: Ian HerlambangTinggi: 175 cmRas: ManusiaProfesi: - (Profesi Yang Tersedia: Chef, Pembunuh)(Pergantian Profesi hanya bisa dilakukan satu kali, harap hati-hati dalam memilih)Atribut:STR: 7 (+) AGI: 12 (+) INT: 8 (+)VIT: 7 (+) CHM: 20 (+)(Atribut orang dewasa rata-rata bernilai 5)Atribut Poin: 120 (Bonus semua Poin Yang dimiliki Host sebelumnya)Aset: Rumah di Kluster Danau Angsa, Mobil Pagani Zonda HP Barchetta, Kedai Si Tampan, Rumah di Sutra Land, Unit Apartemen 3BR Private Lift One Icon, 20% Saham Gray Technology CorporationTabungan: Rp 3.210.520.000Harem: Setidaknya genapkan sampai satu triliun, baru