Share

Dua Puluh Tiga

Aksa~

“Hilya! kamu di mana?” teriakku memekikan pagi. Aku sudah memutari seluruh rumah tapi ia tidak ada. Apa mungkin Hilya tidak pulang semalaman? kemana? mungkinkah dia pergi dan meninggalkanku?

“Hilya! bagaimana mungkin kamu bisa pergi dari rumah? apa yang akan kamu lakukan di luar sana? itu akan sangat bahaya untukmu yang lugu, polos, dan sedikit b*d*h!” gumamku khawatir, seraya mengeluarkan ponsel dari dalam tas.

Mataku terbelalak saat menyadari pesan dari Hilya, ini sudah pagi dan aku baru membacanya, berkali-kali panggilannya pun tidak terjawab, aku terbiasa memakai mode silent karena tidak ingin terganggu, tapi membaca ini membuatku menyesal.

Bergegas aku kembali mengunci pintu dan melajukan kemudi ke tempat di mana semalam menurunkan Hilya. Aku yang b*d*h karena berpikir dia bisa melakukannya, ternyata Hilya seperti anak kecil yang tidak tahu jalan pulang.

Trotoar masih lenggang, tidak satu pun orang yang terlihat berkeliaran, aku mengemudi perlahan, mungkin saja ia ada di se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status