Share

Amarah Dan Kebencian

"Tidak. Tidak perlu. Aku hanya tidak nyaman dengan tatapan itu." Pandya berusaha mengalihkan pandangannya agar tidak bertemu mata dengan pemimpin Ajaran Suara.

Permainan musik Reena masih terus berlanjut, tinggal satu menit lagi hingga para murid yang bertahan akan lolos. Tapi, level permainan semakin lama semakin kuat seiring rasa frustasi Reena yang tidak bisa membuat Pandya tumbang. Padahal semua sudah direncanakan untuk menjadikannya sasaran utama untuk ditumbangkan di ujian tahap ini.

Dari balik punggung Reena ada dua pengamat yang merasa khawatir dengan keadaan di sekitar. Bahkan, sudah tidak ada setengah dari para murid yang dapat bertahan. Terlebih kekuatan saat memainkan alat musik itu, tidak seharusnya dilakukan di ujian tahap 1.

'Aku merasakan kalau dia terburu-buru memainkan kecapi miliknya. Kekuatan dalam gelombang suara itu juga semakin kuat,' pikir Akandra mengamati permainan Reena yang semakin tidak terkontrol.

'Kalau dibiarkan seperti ini para murid akan kesulitan untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status