Share

Mata-mata

"Kau masih harus berpura-pura dihadapan orang yang ingin mencelakaiku!" tambah Pandya tegas.

"Ma-maksud Pangeran?" tanya Dipta mengerutkan dahinya.

"Kau harus berpura-pura berpihak padanya, dan bilang jika kau gagal melakukan tugas. Terserah kau mau beralasan seperti apa, tapi aku ingin kau menjadi mata dan telingaku saat ini!" tatapan Pandya semakin tajam sambil tangannya mengepal hingga urat-uratnya terlihat.

Dipta menelan salivanya dengan susah payah, dia tahu jika melakukan hal itu sama saja nyawanya tidak akan selamat di hadapan pangeran Ajaran Pengintai. Dia tidak tahu harus beralasan seperti apa agar membuat nyawanya tetap selamat. Apalagi, setelahnya dia juga harus menjadi mata-mata yang resikonya jauh lebih besar.

Pandya bisa melihat tubuh pengikutnya itu jauh lebih bergetar dari sebelumnya. Dia tahu jika permintaannya itu akan sangat beresiko untuk murid itu, tapi menurutnya itu satu-satunya jalan agar orang yang ingin mencelakainya tidak curiga. Jika salah satu dari 5 calon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status