Share

Memancing Emosi

Siang hari di salah satu asrama, Dipta terlihat baru saja memasuki ruangan. Dengan mendapatkan tatapan tajam dari berbagai arah, dia berusaha untuk bersikap seperti biasa walaupun di dalam hati dia sangat gugup. Dibayangannya dia akan bisa menjalankan misi sebaik mungkin, setelah dia mengingat perkataan Pandya berulang-ulang kali di kepalanya.

Namun, pada kenyataannya tidak semudah apa yang dia bayangkan. Karena bukan hanya tatapan tajam yang dia terima, tapi lebih tepat seperti tatapan ingin membunuh. Murid-murid yang lain seperti sudah bersiap untuk memangsanya, tapi mereka tahan karena menunggu sang Pangeran Ajaran Pengintai memberikan perintah.

Dipta hanya bisa mengikuti apa yang direncanakan oleh tuannya, dan langsung berjalan menuju Catra yang sedang duduk bersila di pembaringan bagian ujung—dengan tenaga dalam yang mengelilingi tubuhnya. Saat sudah berada di hadapan Catra, dia langsung bersimpuh di hadapannya dan memberi hormat.

"Hormat saya kepada Pangeran! Saya datang dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status