Share

Bab 424

"Mama, peluk."

Sebelum Alya sempat bereaksi, Maya tiba-tiba telah diangkat sebuah tangan yang besar dan kuat. Irfan pun memeluk gadis kecil itu di pangkuannya.

Maya tidak mendapatkan pelukan Alya seperti yang diinginkannya.

Akan tetapi pelukan Irfan juga sangat familier, gadis kecil itu pun tidak keberatan. Dia bahkan langsung merapat ke dalam pelukan Irfan dan berkata dengan suara yang amat lembut, "Paman Irfan, bolehkah aku tidur di pelukanmu?"

Irfan menyentuh hidung kecil Maya.

"Kalau kamu mau tidur, tidurlah. Kapan Paman pernah menolakmu?"

"Terima kasih, Paman."

Irfan teringat sesuatu dan melihat Satya yang duduk samping.

"Satya, ayo ke sini juga."

Satya kecil duduk di sana, tampak pendiam karena dia tidak tersenyum ataupun bertingkah menggemaskan.

Dihadapi dengan ajakan Irfan, Satya dengan sopan berterima kasih dan menolaknya.

"Terima kasih, Paman. Tapi nggak usah."

Irfan menghela napas dengan sedih.

"Kamu selalu menjaga jarak dengan Paman."

Tanpa menunggu Satya menjawabnya sendir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status