Share

Bab 510

"Ayo, aku akan mengantar kalian."

Setelah berpamitan dengan Alya, Angga memimpin mereka semua pergi.

Pemuda berkacamata itu berjalan di belakang Angga. "Pak Angga, apakah dia benar-benar bos kita?"

Meskipun tadi sudah dijelaskan, ternyata saat ini pemuda itu masih bertanya lagi.

Angga adalah seorang veteran, dia dapat melihat isi pikiran pemuda ini dengan mudah.

"Kenapa? Kalau dia bukan bos, kamu masih mau mendekatinya?"

Begitu dia mengatakan ini, wajah pemuda itu seketika memerah.

"Pak Angga, jangan bicara omong kosong."

"Hahaha!"

Angga tertawa terbahak-bahak. "Nak, apa yang kamu takutkan? Kalau kamu suka ya kejarlah dia. Setahuku, bos kita masih lajang."

Pemuda berkacamata itu tertegun, matanya berbinar lagi. Namun, setelah berpikir, dia menghela napas dan menundukkan kepalanya dengan sedih.

"Lupakan saja, dia sangat cantik. Bahkan kalaupun dia bukan bos, aku nggak pantas untuknya. Apalagi dia juga kaya."

Mendengar ini, Angga menepuk-nepuk bahunya. "Hm, ternyata kamu tahu diri. Kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status