Share

Bab 26

Aku sedang sibuk merekam ketika kudengar suara seseorang menyapa.

“Arin? Sehat, Rin?” tanyanya, lalu tanpa aba-aba, satu kursi sudah berpindah ke sisi kiriku yang memang paling tepi. Aku menelan saliva ketika menoleh dan terlihat sosok yang ingin aku hindari, kini sudah ada di sana.

“Firman?” Reflek aku menurunkan rekaman pada sang komika. Lalu kutekan tombol matikan. Sudah dapat agak panjang juga.

“Aku kira kamu gak datang tadi, Rin? Sempat kaget pas lihat Sandi sama Mia. Ikut sedih, ya!” Dia bertutur sambil tersenyum.

“Oh, gak perlu sedih. Aku sudah Ikhlas.” Aku menjawab seperlunya. Kulirik Mas Reza, dia tampak tengah menunduk, diam tanpa kata.

“Syukurlah … aku juga lagi sedih. Baru ditinggal almarhum istriku, Rin.”

“Wah, turut berduka, Firman.”

“Iya, Rin. Sudah gitu, yang bikin aku makin sedih lagi, kami punya anak balita. Dia diurus Ibuku sekarang. Dia selalu nanyain mendiang mamanya. Makanya balik ke sini, sekalian mau nyariin dia mama baru.”

“Yang sabar ya, Fir.”

Aku mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Isabella
nah ikut dong biar g di dekatin pelakor
goodnovel comment avatar
Siti Asiah
kk mn nih blm up padahal udah bolak-balik beranda
goodnovel comment avatar
Ifatun Ifatun
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status