Share

Hari Berdua

Senyumnya ada yang berbeda. Seperti ada sesuatu dalam lengkungan di wajahnya itu. Tatapannya dalam, seolah tak ingin lepas meski satu kedipan mata. “Sudah siap?” tanya Dewangga ketika Namira selesai bersiap dan menggandeng koper sedang berwarnya pink. “Sudah,” jawab Namira diiringi segaris senyum salah tingkahnya karena tatapan yang diberikan oleh Dewangga. Tangan Dewangga langsung menggenggam Namira tanpa diminta. Sebelum jam 12 siang, Namira dan Dewangga harus sudah keluar dari hotel karena penerbangan pesawat mereka pukul 10 pagi. “Sudah mau pulang saja, Pak, Bu. Memangnya sudah puas jalan-jalannya?” tanya si Supir mobil yang Namira pilih untuk menemani kegiatan mereka selama di Surabaya. “Secepatnya kami akan kembali lagi, Pak,” jawab Dewangga antusias.

Posisi duduk hari ini dengan dua hari lalu berbeda. Dewangga tidak ingin duduk di kursi depan seperti yang biasa ia lakukan. Ia ingin duduk di samping Namira. Sebelumnya, ia juga melarang Namira untuk duduk di depan, samping supir.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status