Share

Hari Pertama

Perjalanan kali ini tidak banyak yang bisa Namira ceritakan. Di pesawat, tak terjadi hal yang menarik. Namira lebih memilih untuk beristirahat untuk menyimpan energinya sebelum ia memforsis dirinya ketika sampai di Surabaya nanti. Dewangga membiarkan sekretarisnya mengunci mulut selama perjalanan. Di pikirannya, mungkin Namira sedang lelah atau memang sedang tidak ingin banyak bicara. Namun nyatanya, ada sesuatu yang Namira sembunyikan. Namira sedang tidak ingin banyak bertukar pandang dengan Dewangga. Sekarang ia sudah mulai sering salah tingkah dan sampai mati gaya. “Hmm, capek juga ya pura-pura tidur seperti ini,” batin Namira yang dari tadi memejamkan matanya. “Kamu nggak mau makan apapun begitu?” tanya Dewangga seperti tahu drama yang sedang Namira jalani.

Namira bangun dari kepura-puraan yang begitu membuatnya lelah. Ia meregangkan otot kepalanya, lalu memulai mengeluarkan suaranya melalui sebuah pertanyaan. “Bagaimana, Pak? Ada yang bisa saya bantu?” pertanyaan seolah Namira t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status