Share

Benarkah

Tingkah Prasti lucu menunggu Reynal sampai di pintu keluar bandara. Ia seperti anak burung yang tahu induknya datang. Mulutnya sibuk menciap-ciap memanggil Reynal yang beberapa langkah lagi sampai pintu. Reynal sudah tersenyum dari tadi, walau senyum itu terlihat dipaksakan.

Prasti langsung merangkul Reynal, tapi Reynal perlahan melepaskan rangkulan itu. Prasti berontak.

“apa apain sih, kok tak boleh dirangkul!”

“Jangan jangan. Tak baik dilihat orang”

“Emangnya ngga boleh”

“Iya, ngga boleh. Kita kan belum muhrim”

“Ah, gitu amat”

Prasti melepasakan rangkulan.

Reynal kemudian bersalaman dengan Viona Vioni dan langsung berangkulan.

“Tuh kan, ngga adil. Sama Viona Vioni berangkulan”

“Pras, Fatimah..ini ponakan abang”

“Lalu aku ini siapa??”

“Adik”

“Kenapa dengan ponakan boleh, adek ngga boleh”

“Pras, dengan Viona dan Vioni abang berhubungan darah”

“Oh, gitu. Jadi aku orang lain, gitu”

Prasti cemberut, tapi tetap memandang Reynal.

Ranggi kemudian bersalaman dengan Reynal, juga merangkulnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status