Share

Bentakan Ibu

Kang Rahman datang, ia ngobrol bareng Pak RT juga. Mereka sudah saling kenal.

"Nah, kalau yang ini bos juga, bos makanan ringan. Kalau mau pesan banyak bisa di Kang Rahman, pasti di kasih diskon," kata Pak RT mempromosikan Kang Rahman.

Di sebelahnya, Kang Ikbal mencebik. Ia tak suka dengan Kang Rahman. Ia pun mungkin tak suka dengan keberadaanku di rumah ini.

Kang Rahman mengajakku ke dalam, ada yang mau disampaikannya. Aku meminta izin ke dalam. Kang Ikbal menghela napas dan melebarkan matanya padaku.

"Permisi ya!" Aku sepertinya harus memanas-manasi Kang Ikbal. Ia harus tau bahwa aku bisa hidup tanpanya. Aku pun bisa sukses ke depan.

Saat aku melangkah meninggalkan mereka, Kang Ikbal berdiri dan memanggilku.

"Bu Alma, saya permisi dulu. Semoga usahanya sukses. Nanti kapan-kapan akan saya borong dagangannya. Terima kasih juga atas jamuannya," kata Kang Ikbal.

Aku tersenyum dan mengangguk.

"Sama-sama, Pak. Rumah kita berdekatan. Semoga bisa bersinergi ya nantinya," jawabku.

"Wah, Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status