Share

Bab 40 PoV Dani

Karena tak diterima di rumah Rara, kami berjalan kaki entah kemana. Tak memiliki tujuan. Otakku seakan buntu untuk berpikir.

“Kita harus kemana lagi, Dan? Ibu Anggita mengusir kita, Ibunya Rara tak mengizinkan kita tinggal.” Ibuku mulai menangis.

Aku menghirup napas dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan. Mencoba mengatasi sesak dalam dadaku. Aku akui ini memang salahku, aku yang bermain api, aku pula yang terbakar. Kalau boleh berkata, ini tak lepas dari peran Ibu yang selalu menuntut ingin punya cucu, hingga aku bermain cinta dengan Anggita.

Sekarang semua sudah habis terbakar permainanku sendiri. Aku dipecat, Anggita dipecat. Entah bagaimana nasib pernikahanku kelak dengan Anggita. Sekarang saja baru beberapa hari menikah sudah begitu banyak masalah yang datang.

“Kita ke rumah yang masih dibangun itu saja ya, Bu? Daripada kita tak punya tempat berteduh, uangku sudah menipis, tak cukup untuk mengontrak rumah,” jelasku pada Ibu.

“Ya sudah, kamu cari taksi sana, Mbak sudah capek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status