Kembalinya Ayah Milik si Kembar

Kembalinya Ayah Milik si Kembar

Oleh:  Charra Patta  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
82Bab
484Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Joanna Whiterloom, 30 tahun, terkejut ketika bertemu dengan seorang pria dari masa lalunya. Mereka bertemu secara tidak sengaja dan pria itu menolongnya ketika dia sedang membutuhkan bantuan. Dari sana, pertemuan mereka semakin sering apalagi setelah tahu bahwa pria itu ternyata adalah seorang pimpinan baru di perusahan dia bekerja. Joanna mencoba menghindar dari Lionel Tanner karena masa lalu yang kelam dan menyakitkan baginya. Namun, apa daya takdir yang dulunya mempermainkan mereka kembali berulah dan memberikan cobaan bagi Joanna. Ada satu rahasia yang disimpan Joanna agar tidak diketahui oleh Lionel, tetapi apakah takdir berada di pihak Joanna? Bagaimanakah sikap Joanna jika Lionel mengetahui rahasia itu?

Lihat lebih banyak
Kembalinya Ayah Milik si Kembar Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Teha
Selamat atas kontraknya, Kak. semangat yuk update-nya.
2024-02-21 16:44:29
1
82 Bab
1. Pertemuan Tidak Terduga
“Dasar gak profesional!” Joanna menutup teleponnya dengan kesal, usai bengkel langgangannya menolakmenangani mobilnya yang tiba-tiba mogok dan berasap di tengah jalan.Tidak tahu ingin menghubungi siapa lagi, dia pun mencobalagi dengan menyalakan kunci mobilnya, tetapi tetap tidak ada respon. Lantas Joanna keluar dari mobil, dan membuka kap mesinmobilnya. Keluarlah asap dari mesin itu yang membuatnya terbatuk.“Oh, Tuhan!” teriaknya kencang.Joanna menelan kekecewaaan meski dirinya ingin menangiskarena ia sama sekali tidak mengerti apapun mengenai mobil. Temannyayang dia mintai tolong pun tidak membalas. Satu-satunya solusi adalah dengancara meminta tolong kepada pengendara mobil yang lewat. Wanita cantik itumencoba melambaikan tangan, tetapi tidak ada satu pun mobil yang berhenti.Beberapa menit kemudian, sebuah mobil mendekat setelah diamelambai untuk yang kesekian kalinya, hingga tangannya terasa kebas.Pengemudi mobil sedan berwarna merah itu menepikan kendaraannya di de
Baca selengkapnya
2. Pimpinan Baru
“Hey, Anna! Kau melamun?” seru Elise memanggil Joanna yang sedari terlihat termenung.“Maaf, Lis. Ada apa?” sahut Joanna yang masih sedikit linglung. Dia masih memiikirkan ujian yang baru saja dilakukannya.“Kamu khawatir ujianmu tidak lolos lagi? Ayolah, jangan pesimis dulu.” Elise adalah teman yang selalu memberinya semangat jika dia sedang sedih.Joanna hanya menggeleng sambil tersenyum lalu kembali ke pekerjaannya sebagai sekretaris umum. Salah satu hal yang membuatnya mengikuti ujian sertifikasi adalah agar dia bisa ditugaskan menjadi sekretaris dengan jabatan yang lebih tinggi dan tentunya mendapatkan gaji yang lebih besar. Tidak seperti sekarang, wanita itu masih berpindah-pindah bagian sesuai posisi yang kosong.Kemudian, Joanna teringat akan mobilnya yang entah bagaimana nasibnya. Saking terburu-burunya dia lupa tidak meminta kartu nama pria itu. Meski dia yang sudah memberikan kartu nama dan nomor ponselnya, tetapi Joanna harus menunggu pria itu mengirim pesan kepadanya lebi
Baca selengkapnya
3. Jabatan
“Hah. Tanner?” desis Joanna yang tidak yakin akan pendengarannya. “Lionel James Tanner adalah putra Franklin Tanner?”Namun, semua keraguan dan rasa penasaran itu hilang begitu melihat sosok laki-laki yang sedari kemarin telah menolongnya sedang berdiri di atas panggung. Wajah Joanna menjadi pias dan tanpa sadar ia telah menahan napas.‘Jadi, selama ini hidupku masih saja berhubungan dengan Tanner? Argh,’ erang Joanna hanya dalam hati.Saat Elise menepuk bahu Joanna, dia menghembuskan napas yang sedari ditahannya.“Kamu kenapa, Anna? Capek berdiri? Mau pergi dari sini?” Elise merasa temannya terlihat tidak baik-baik saja. Bibirnya yang kehilangan warna darah membuatnya khawatir.“Ah, aku tidak apa-apa. Aku hanya kaget dengan pimpinan kita yang baru. Itu saja- ya itu saja,” balas Joanna lebih kepada meyakinkan dirinya sendiri. Ia tersenyum canggung.Elise pun memilih untuk tetap di samping temannya itu, dan mulai memperhatikan sambutan yang disampaikan oleh pimpinan baru mereka. Sement
Baca selengkapnya
4. Syarat
“Buka pintunya!” teriak Joanna kali ini lebih keras.Wanita itu semakin panik, sementara Lionel terkejut melihat seorang bocah laki-laki memanggil Joanna dengan sebutan ibu dan membuat wanita itu gelisah. Akhirnya ia membuka pintu sesuai permintaan Joanna. Lionel melihat sekretarisnya menghampiri bocah kecil itu dan cepat mengajaknya masuk ke dalam. Saking paniknya Joanna, pria itu jadi tidak fokus melihat wajah si bocah.Karena pintu rumah sekretarisnya tidak terbuka lagi, Lionel memutuskan untuk pergi dari sana. Entah bagaimana caranya dia sampai di hotelnya dengan selamat, saking terkejutnya dia dengan kenyataan bahwa Joanna sudah memiliki anak.Sementara itu, Joanna meminta kedua putranya untuk berkumpul di ruang tamu. Dia khawatir apabila Lionel sempat melihat putranya. Kedua putranya yang berusia 6 tahun itu menurut dan menunggu di ruang tamu sementara ibunya selesai mandi.“Dengar, kalian berdua, lain kali jika sudah malam jangan keluar rumah sembarangan seperti tadi,” tegur Jo
Baca selengkapnya
5. Standar Bahagia
“Apa??” Lionel terkejut dengan permintaan ayahnya.“Iya, Tuan. Menikah dengan wanita yang fotonya ada di dalam amplop ini, atau sisa warisan ayah anda akan disumbangkan kepada yayasan yang sudah dipilih. Waktu yang diberikan ayah anda adalah satu tahun sejak anda menerima foto tersebut. Hanya itu yang bisa saya sampaikan. Saya permisi,” pamit pengacara itu setelah menyerahkan amplop tersebut.Lionel masih termenung dan tidak bergerak dari posisinya. Saat Jeff menghampirinya, baru dia berdiri dan menyimpan amplop itu di laci kedua ruang kerja ayahnya. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dijadikan syarat oleh ayahnya.“Maaf, Tuan, mengganggu istirahat anda, tetapi ini laporan yang harus anda periksa dan tanda tangani untuk kerja sama dengan Soft Game Inc karena sudah tertahan selama tiga hari kemarin.” Jeff meletakkan dokumen tersebut di meja kerja. Dia meninggalkan tuannya sendirian karena dia masih berkabung."Baiklah, terima kasih, Jeff. Untuk sementara, kamu gantikan aku berada
Baca selengkapnya
6. Pencarian
“Gak mungkin! Ini gak mungkin.” Lionel tidak terima dengan isi surat itu. Lionel yakin jika dirinya tidak mungkin memiliki anak karena dia selalu bermain aman. Namun, foto-foto itu mengaburkan keyakinannya. Dia mengirim pesan kepada Jeff untuk menjemputnya besok di rumah ayahnya. Ya, pria itu sekarang sudah menempati rumah ayahnya karena diminta oleh pengacara ayahnya.**Di kediaman lain, kedua putra Joanna sedang mengerjakan tugas sekolah malam itu. Mereka tampak serius karena seharian ini mereka bermain di taman bermain dekat rumah mereka. Joanna menatap sendu kedua putranya dari kursi makan tempatnya duduk. Dia merasa bersalah kepada keduanya karena telah membuat mereka tidak memiliki figur ayah. Namun, wanita itu juga tidak ingin kedua putranya mengalami penolakan sepertinya jika ayah mereka tahu. Dulu pernah, saat mereka di usia 4 tahun, Galaxy bertanya mengapa tidak pernah terlihat sosok ayah. Ketika ditanya alasan, bocah kecil itu menjawab dengan polosnya bahwa dia ingin di
Baca selengkapnya
7. Ibumu Siapa?
“Berikan datanya padaku, Jeff!” seru Lionel menutup panggilan itu.Lalu dia memeriksa tempat-tempat yang sudah dikirim oleh Jeff. Lokasi tersebut berada di lokasi yang berbeda dengan jarak yang berbeda pula. Lionel memilih tempat yang paling dekat dulu dan yang paling jauh dia minta asistennya untuk memeriksa di sana.Tanpa kata, pria itu melangkah dengan kakinya yang panjang untuk menuju tempat itu karena matahari belum berada di atas kepalanya.**Galaxy keluar dari halaman sekolahnya setelah bel berbunyi menandakan istirahat. Dia selalu bermain bersama dengan teman-temannya. Untuk Galen, dia tipe anak yang lebih pendiam dan belajar di perpustakaan. Jadi, anak kedua Joanna memilih untuk bermain dengan yang lain daripada saudaranya sendiri.Saking kencangnya Galaxy berlari, dia terjatuh karena tersandung saat keluar gerbang sekolah bersama teman-temannya.“Kamu baik-baik aja, Nak?” tanya seorang pria yang membantunya
Baca selengkapnya
8. Konfrontasi
“Whiterloom? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu.” Lionel menggumam selama mengendarai untuk menuju ke kantor. Dua hari sudah pria itu absen dari kantor hanya untuk memenuhi permintaan ayahnya yang sebenarnya tidak masuk akal. Jika memang Lionel memiliki anak maka dia bisa memberikan biaya hidup untuk putranya asalkan tidak perlu menikah. Tiba di kantor, dia langsung menuju ke ruangannya dan memanggil Jeff untuk bertanya mengenai sesuatu. Pikirannya hanya terfokus pada satu nama saat ini. “Ya, Tuan?” “Jeff, bantu aku meningat nama Whiterloom? Sepertinya aku familiar, tetapi aku tidak bisa berpikir saat ini.” Jeff mengerutkan dahinya dan mencoba mengingat lalu dia tersenyum. “Tuan, itu adalah nama milik Joanna Whiterloom.” Lionel tercengang mendengar hal itu. ** Suasana hati Joanna sangat gelisah. Ada yang mengganjal di dalam hatinya dan dia tidak mengerti akan ada kejadian apa. Namun, dia berusaha tetap berkonsentrasi terh
Baca selengkapnya
9. Pertanyaan
“Gak mungkin. Mommy bilang kalo daddy sudah meninggal,” gumam Galen lirih. Saat Joanna selesai menghidangkan makan malam untuk mereka bertiga, kedua putranya diam dan tidak ada obrolan di antara mereka. Padahal biasanya mereka selalu bercanda dan itu aneh bagi ibunya. Namun, Joanna pikir akan bertanya setelah mereka makan malam agar bisa berdebat dalam keadaan tenang. Berbagai macam pertanyaan mampir di otaknya membuat dia tidak siap dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh kedua putranya. Apalagi kemarin Galaxy sudah menyinggung masalah ayah mereka. Pastinya putra bungsunya sudah bercerita ke saudaranya karena mereka tidak pernah menyimpan rahasia satu sama lain. “Mommy, ada yang ingin kita tanyain,” ucap Galen mencegah Joanna pergi dari meja makan usai mereka makan. Joanna menjadi gugup karena jika Galen yang sudah seperti itu dia tidak akan bisa menghindar. Jangan-jangan Galaxy sudah bercerita tentang obrolan mereka semalam. Di
Baca selengkapnya
10. Masalah Baru
“Memang kenapa?” tanya Lionel penasaran. Apakah sang putra tidak tahu bahwa mereka memiliki ayah? Galaxy menggelengkan kepalanya. “Aku melihat om mirip sekali dengan kakakku, sangat mirip. Kalo aku, lebih mirip ibu,” ucap bocah itu polos. Lionel bertanya kepada Galaxy siapa nama saudaranya hanya untuk tetap bercakap-cakap dengan putranya. “Galen. Om ingin ketemu dengannya juga?” Lionel hanya mengangguk. Tak bisa menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut si kembar. Jantungnya seakan diremas karena selama 7 tahun tidak pernah tahu keberadaan mereka. Entah, mendadak dia ingin mengambil peran sebagai ayah saat tahu dua orang putranya tidak memiliki sosok ayah saat bertumbuh. Apakah dia akan diterima dengan mudah oleh kedua putranya. Pikiran itu sering sekali memenuhi otaknya akhir-akhir ini. Informasi yang dia terima sungguh sangat mengejutkan dan mengacaukan beberapa aspek hidupnya. Namun, ketika melihat putranya, dia merasa siap untuk menebus kesalahan yang sudah dia lakukan. “La
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status