“Sebel deh,” gerutu Joanna menatap kepergian Jeff. “Rahasia banget kayaknya.”“Kenapa kok mengomel?” tanya Lionel yang mendengar keluhan istrinya.Lionel pun mengajak istrinya turun dan segera menyusul ke butik karena baru saja dia mendapat pesan jika Edie sudah berada di sana. Sedangkan Joanna tidak memiliki waktu untuk bertanya dengan siapa tadi pria itu berbicara.Tiba di butik, mereka melihat kedua putranya sudah memakai tuxedo warna hitam dan keduanya terlihat semakin tampan. Joanna langsung menghampiri si kembar dan memuji mereka. Keduanya terlihat semakin mirip ayahnya.Pegawai butik keluar dan memanggil Joanna untuk dia bawa ke ruang ganti dan menyuruhnya untuk mengganti gaun yang sudah disiapkan oleh Lionel. Wanita itu sebentar lagi akan menerima kejutan yang sudah dipersiapkan oleh suaminya.“Wah, gaunnya cantik sekali,” gumam Joanna menatap dirinya sendiri di cermin.Gaun itu berwarn
Lionel memperhatikan keluarga kecilnya yang terlihat sangat menikmati acara tersebut. Mereka masih asyik menyantap makanan yang dihidangkan oleh pelayan. Pria itu pun memilih untuk berbaur dengan tamu-tamu lain dengan ditemani Jeff.Sera, salah satu yang hadir di sana juga. Wanita itu memperhatikan sekeliling mencari sosok Jeff yang tidak terlihat di sana. Dia pun mendekati sosok Joanna di meja tempat mereka. Sera berpikir jika sekretaris itu menghadiri acara itu karena mendampingi kedua putra Lionel. Sepertinya dia tidak membaca berita tersebut karena dia hadir di acara ini datang terlambat.“Permisi, anda tahu di mana istri Lionel?” tanya Sera memberi penekanan.Joanna bingung karena ternyata wanita di hadapannya itu tidak tahu jika dia adalah istri Lionel. Ingin jujur tapi dia sendiri penasaran terhadap Sera sehingga Joanna tidak berkata apa-apa.“Memang ada apa ingin tau yang mana istri tuan Lionel?” balas Joanna tidak kalah me
“Kamu gak papa? Ngapain wanita itu deketin kamu?” cecar Lionel.“Aku bisa menghadapinya tapi lebih baik kamu berhati-hati jika dia sudah mulai memainkan kartu ayahnya,” saran Joanna.“Tenang saja. Aku sedang mempersiapkan untuk mengeluarkan ayahnya dari daftar pemegang saham. Doakan bisa secepatnya,” jawab Lionel menjelaskan rencananya.Joanna mengangguk terhadap ide tersebut lalu dia tersentak karena mendadak tangannya ditarik oleh Lionel. Pria itu mengajak dirinya untuk segera tidur karena malam semakin larut. Meski besok akhir pekan dan mereka tidak perlu bekerja.Keesokan paginya, Jeff yang bangun lebih pagi karena mendengar suara berisik dari Galaxy dan Galen yang sedang bertengkar. Pria itu kebetulan tidur di kamar yang terletak di depan tangga sehingga terdengar keras. Dia keluar untuk melihat tentang apa keduanya bertengkar.“Kalian kenapa?” tanya Jeff pada keduanya.“Galen, Paman
“Jadi, aku pergi selama sebulan itu untuk menyelesaikan hutang terhadap keluarga bibiku sebelum menikah denganmu,” ucap Edie mengawali ceritanya.Beberapa bulan sebelumnya, Edie menerima pesan di ponselnya yang mengatakan jika bibinya, adik dari ibunya telah meninggal dan suami dari bibinya itu meminta bertemu dengan dirinya. Namun, ketika pria itu mengajukan untuk mengambil libur 3 hari yang nyatanya menjadi satu bulan karena suami bibinya itu menuntut semua biaya yang mereka keluarkan untuk menghidupinya di masa lalu.Betapa hancur hati Edie mendengar hal tersebut. Padahal sebelum dia merantau ke Springham, bibinya berkata untuk tidak menganggap semua biaya hidup dari dia kecil. Maklum saja, ibunya sakit-sakitan sejak ayahnya meninggal sehingga bibinya bersedia merawat dan menyekolahkan Edie kecil.Tentu Edie tidak begitu saja membayarkan semua nominal yang diminta. Pertama, dia hanya membayar sepersepuluh dari nominal yang diminta dengan ber
“Aku masih ingin bekerja apalagi di tempat ini aku sangat nyaman,” jawab Leia jujur.“Baiklah,” timpal Jeff pelan.Malam itu, Jeff mengantar Leia pulang setelah hampir seharian ini mereka bersama. Pria itu merasa kurang setelah menghabiskan waktu bersama dengan kekasihnya. Dia pulang ke apartemennya setelah memastikan kekasihnya telah masuk ke rumah Elise.Baru saja memasuki apartemen studio yang dimilikinya dan dia sadar jika nanti sudah menikah dan mereka tinggal di unit ini maka akan sangat sesak. Dia harus secepatnya mencari rumah untuk tempat tinggal mereka nanti.Ternyata banyak yang harus dipikirkan sebelum dan sesudah menikah nanti. Seperti daerah tempat tinggal, keuangan, dan sebagainya.“Wah, kepalaku mulai pusing. Aku tidur aja dulu,” gerutu Jeff yang merasa kepalanya nyeri.**Keesokan paginya, Edie pergi menuju rumah Elise untuk menepati janjinya. Semalam, dia sudah menghubungi sepupunya untuk pagi ini dihubungi melalui panggilan video. Tentu saja, sepupu mau karena pria
“Ih, apaan sih, Ed?” tegur Elise dengan rona wajah yang memerah.Wanita itu malu dengan ajakan serius dari Edie. Meski saat ini hanya tinggal mereka berdua saja, tetapi dia tidak bisa menyembunyikan emosinya. Dengan cepat Elise berdiri untuk menghindari pria itu. Namun, Edie secara refleks menahan tangan kekasihnya.“Jika ya, aku akan menjadi pria yang paling berbahagia saat ini,” ujar Edie perlahan. Dia berbisik tepat di telinga Elise agar wanita itu segera menjawab.Edie berniat tidak akan melepaskan kekasihnya dari pelukannya. Terasa hangat hatinya setelah wanita itu mengangguk tanpa bersuara dalam pelukannya. Pria itu mempererat pelukannya karena dia benar-benar bahagia untuk hari ini.Dia melepaskan pelukan itu sebentar lalu mengeluarkan sekotak bludru berwarna hitam dari sakunya. Edie memberikan kotak tersebut sehingga membuat kekasihnya hanya bisa ternganga dan terharu.Sementara Edie sedang berbahagia, tidak dengan Chris di supermarket yang dia pegang. Pria itu sekarang sedang
“Kau di mana? Sepertinya bicaramu tidak beres,” tanggap Jeff.“Aku minum sedikit tapi tidak mabuk. Dia membuat seorang hampir mati hari ini, Jeff,” lapor Chris yang tentu saja membuat Jeff cukup terkejut.“Gimana ceritanya, Chris?” tanya Jeff penasaran.Chris menceritakan kejadian siang itu dengan detail pada Jeff agar tidak terjadi kesalahpahaman jika itu kelalaian pegawai lain. Lalu, pria itu juga menjelaskan dia belum memberikan skorsing terhadap Laura karena menunggu instruksi dari Jeff.Tak lama, Jeff memberikan instruksi karena dia juga harus memikirkan hukuman yang cocok karena kesalahan tersebut adalah fatal. Ataukah dia akan melepas wanita itu begitu saja? Karena Lionel sudah tidak mau berurusan dengan masalah ini.“Sadarkan dirimu dulu baru kembali ke kantor atau besok saja kamu masuk kantor,” suruh Jeff. “Untuk masalah Laura, secepatnya aku akan kembali padamu.”“Oke, thanks,” balas Chris.Jeff pun menutup panggilan tersebut. Pria itu gamang karena sedari awal Lionel sudah
“Mommy tidak enak badan, calon adik kalian sedang rewel,” ucap Lionel pendek.“Hah, calon adik gimana, Dad?” Galen heran dengan jawaban yang diberikan oleh ayahnya.“Maksud Daddy, mommy sedang hamil jadi kalian akan punya adik. Sekarang mommy sedang tidur karena kelelahan,” jelas Lionel tersenyum.Kedua putranya terperangah sehingga menghentikan makan mereka lalu keduanya beranjak memeluk Lionel erat. Ternyata si kembar juga antusias dengan kehamilan ibu mereka. Namun, ayahnya menyuruh mereka untuk menurunkan suara karena ibu mereka istirahat.“Lanjutkan makan kalian dulu nanti Daddy beritahu sesuatu,” ucap Lionel menjanjikan.Mereka pun makan dengan lahap karena tidak sabar dengan sesuatu yang dirahasiakan oleh ayahnya. Namun, si bungsu mendadak tersedak karena terburu-buru makan. Lionel pun memberikan minuman agar batuk Galaxy hilang.Usai makan, Lionel mengajak si kembar pindah ke ruang tengah sambil menemani mereka mengerjakan tugas sekolah. Pria itu mengeluarkan ponselnya dan men