Share

Bab 130

Dia seperti pernah melihatnya di suatu tempat. Rachel mencoba memutar kembali memorinya dan sedetik kemudian dia membuang kembali pemikiran tersebut. Rachel berjongkok untuk merendahkan tubuhnya dan berkata dengan lembut,

“Ok, tanya saja.”

“Kenapa mau menyerang keluarga Hutomo?”

Setiap kata yang terucap dari bibir Eddy terasa bagaikan belati tajam. Pertanyaan tersebut membuat Rachel tercenung di tempatnya. Anak ini merupakan malaikat penolongnya, sehingga ketika Rachel bertemu lagi dengannya membuat dia sangat bahagia.

Namun saat ini perasaan bahagianya lenyap tak bersisa. Dia baru menyadari sorot tatapan bola mata anak ini terlihat sangat dingin ketika menatapnya. Mata tersebut tidak sama seperti binar mata milik anak berusia empat tahun.

Bibirnya terkatup rapat dan berkata, “Kenapa kamu tahu tentang keluarga Hutomo?”

“Shania Hutomo, dia adalah mamaku,” kata Eddy dengan suara datar tetapi terdengar dingin. Dia terlihat cukup tenang ketika mengucapkan kalimat tersebut, tetapi Rachel ju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status