Share

Chapter 50: Hadiah Penyambutan

"Kau tertawa? Apa yang kau tertawakan?" tanya Alexander dengan napas memburu. Amarah telah mengusai dirinya. Egonya tersakiti atas perkataan Dewa.

Dewa menyentuh rahangnya dan berujar, "Kau berani memukulku tapi kau tidak berani memukul Narendra Brawijaya. Dialah orang yang harus kau hajar, bukan aku."

Dewa menatap tajam, "Kalau kau memang tidak bisa membantu Glenn, lebih baik kaau menyingkir dan tidak perlu berlagak menjadi seorang pahlawan."

Alexander semakin terlihat begitu marah, "Kau sendiri?"

Dewa tertawa sinis, "Aku bukan orang kaya, Tuan tapi aku akan membantunya."

Kini Alexander tertawa mengejek, "Aku saja tidak bisa membantunya. Kau yang hanya seorang gelandangan, berniat membantunya? Tidakkah kau terlalu sombong?"

Dewa tersenyum santai, "Pasti aku bisa membantunya, apapun itu akan aku coba lakukan. Dan oh iya, Glenn tidak membutuhkan orang yang hanya bisa duduk berpangku tangan. Ingat itu baik-baik!"

Setelah mengatakannya, Dewa menghilang dari tempat itu, meninggalkan Alex
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status