Share

Pasta

[Sepia, Malika sudah dibolehkan untuk pulang] Panji.

Sepia tersenyum setelah membaca kabar baik itu. [Syukurlah] balas Sepia.

“Tuh, kan. Jadi senyum-senyum sendiri kayak gitu, gimana aku enggak curiga coba,” Ara berdecak kesal.

“Apaan sih, Ra. Bukan apa-apa kok, ini Cuma lagi baca pesan yang ngabarin anakku, bukan hal lain seperti yang kamu duga. Kamu aja yang terlalu curigaan jadi orang,” elak Sepia.

Sepia berbohong. Ia kembali menatap layar ponselnya, nama kontak Panji sedang mengetikkan pesan lagi. [Tapi, masalah baru muncul, Pi. Malika menagih janjinya, dia terus merengek minta ke rumahmu] Panji.

Jemari Sepia kembali bergerak membalas pesan dari Panji. [Bilang pada Malika kalau aku masih bekerja, nanti sore saja ajak dia ke rumahku. Soalnya sekalian aku lagi nungguin Afandi sama Shabiru yang mau ke sini] balasnya.

[Serius?] Panji membalas begitu cepat, secepat kilat.

[Iya, aku sudah berjanji pada Malika. Aku akan menepatinya] balas lagi Sepia.

“Tuh, kan sibuk sendiri sama hape!”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status