Share

Hanya Lumayan

“Ini...”

Ada pesan singkat yang tertera dibawah foto itu.

‘Ini hadiah dariku, aku tidak akan menerima hukuman lagi, bukan?’ tertanda Mario.

Melihat pesan itu, membuat Samudera mendengus. “Dasar.”

Pria itu menggelengkan kepalanya. Bagaimana mungkin dia bisa marah, jika yang Rio kirimkan adalah foto Agni yang menunjukkan raut khawatir saat tengah berbicara dengannya lewat telepon tadi. Dia justru tersenyum seperti orang bodoh.

Samudera yang menyadari tingkah konyolnya dilihat oleh Jonatan, kemudian berdehem membersihkan tenggorokannya.

“Ekhm... Persiapkan semuanya, usahakan kita pulang lebih cepat dari waktu yang seharusnya.” Setelah berucap demikian dan tanpa menunggu jawaban Jonatan, Samudera berlalu dari tempat itu.

***

Suasana disebuah taman kanak-kanak masih sangat ramai. Karena ini merupakan jam pulang sekolah, tidak heran jika banyak orang tua murid yang bersiap menjemput ana

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status