Share

Misi Rahasia

"Hallo!" jawab suara seseorang yang kukenali sebagai suara Friska di ujung telepon.

"Friska? Kok, Lo, yang jawab?"

Sambungan seketika langsung dimatikan. Aneh. Sebenarnya ada apa lagi ini? Degup jantung yang kembali melaju cepat seakan menambah keyakinan bahwa Mas Daffi benar-benar sedang dalam keadaan tidak baik.

Tanpa berpikir lama, aku berencana segera keluar rumah dan menuju rumah Mama Juwita tempat Mas Daffi berada saat itu. Tak lupa sebelumnya aku pamit dan mencium kening Liana yang sudah terlelap. Ia menggeliat pelan. Namun, matanya tetap terpejam.

"Ibu pergi dulu, ya, Nak. Liana hati-hati, ya, di rumah sama Bik Sumi. Entah kenapa malam ini aku ingin sekali memandangi wajahnya lebih lama lagi, tapi karena waktu sangat terbatas membuatku tidak bisa melakukannya.

"Lho, Bu? Mau ke mana malam-malam begini?" tanya Bik Sumi yang masih asik menonton televisi. "Apa ga bisa ditunda sampai besok pagi, Bu?"

"Saya ada urusan penting sebentar, Bik. Ga bisa ditunda. Oh iya, Bik, titip Lia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status