Share

26 Menempati Tahta Tertinggi

“Kok pulang terlambat, Mas? Ada rapat di kantor?” sambut Kalila saat Gio turun dari mobil petang itu. “Sini tasnya, biar aku bawakan ....”

“Hentikan usahamu menarik perhatianku, percuma!” desis Gio sembari berjalan melewati Kalila yang berdiri membeku.

Tin! Tin!

Suara klakson mobil menyadarkan Kalila dan membuatnya urung beranjak dari pintu depan. Dilihatnya penjaga rumah mempersilakan masuk seseorang yang familiar ....

“Arka,” gumam Kalila lirih.

“Maaf Lil, aku mampir mendadak!”

“Tidak apa-apa, masuk dulu ....”

“Gio sudah pulang kantor kan?”

“Sudah, nanti aku panggilkan.”

Kalila mempersilakan Arka untuk duduk menunggu di dapur, setelah itu dia mencari keberadaan Gio di kamar utama.

“Pak Arkana, lama tidak mampir!” Bik Nuri menjadi yang paling kegirangan saat mengetahui kedatangan sepupu Gio.

“Nuri, tidak sopan kamu!” tegur Bik Jani yang merasa malu.

“Tidak apa-apa, Bik ....”

“Saya buatkan teh ya, Pak!” Bik Nuri langsung mengambil cangkir sementara Bik Jani geleng-gelen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status