Share

50 Ke Kamar, Untuk Apa?

Rasa suka dan takut bercampur menjadi satu. Aku suka Luna melakukan hal yang sangat tiba-tiba seperti itu. Tapi, kalau ada yang tega memisahkan kami, bagaimana?

Aku tidak mau kehilangan. Ya, aku tidak mau dan tidak mampu.

Ah, apaan sih? Pikiran macam apa ini? Luna istriku, siapa yang lebih berhak dariku, kecuali Tuhan.

"Kita akan tetap sama-sama 'kan, Sayang?"

Pertanyaan bodoh terlontar secara tersengaja dari bibir ini. Terkesan lemah sekali. Ya, Luna memang kelemahanku.

"Tentu saja, Mas! I'm yours and you are mine. Ayo!"

Huh.

Setelah turun dan membuka pintu untuk Luna, kami berdua berjalan bersisian bergandengan tangan.

Jangan tanya rasanya seperti apa?

Entahlah, apa mungkin wajahku akan boyok karena kakak-kakak Luna.

Beberapa kali menekan bel, pintu mulai terbuka dan papa muncul di baliknya. Syukurlah, bukan yang lainnya.

"Eh, kalian sudah tiba rupanya. Ayo, masuk!"

"Pa."

Aku dan Luna bergantian mencium takzim tangan laki-laki paruh baya yang penuh wibawa itu. Lalu, kami men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status