Share

Part23

"Delima." Mbak Silvi memanggil saat aku sedang mengelap debu di ruang tamu. Hari sudah sore, namun karena tak ada kegiatan lain, aku bersih-bersih saja.

"Ada apa, Mbak?" sahutku.

"Jujur sama, Mbak. Ada apa di antara kamu sama Mas Raka."

"Maksud Mbak apa? Delima sama Mas Raka nggak ngapa-ngapain."

"Maksud, Mbak. Apa ada yang kalian sembunyikan dari Mbak?"

"Kenapa Mbak nggak tanya sama Mas Raka aja?" Aku mulai enggan tuk mencari-cari alasan, atau menutup-nutupinya lagi. Mulai bosan dengan sandiwara yang selama ini masing-masing kami jalani.

Apa bisa seorang lelaki mencintai dua orang wanita sekaligus? Sedangkan aku sendiri yang waktu itu hampir jatuh cinta padanya saja, seketika bisa pupus karena kehadiran Mas Deni. Walaupun perasaan itu harus kupendam dalam-dalam.

"Jadi benar, terjadi sesuatu pada kalian?"

"Maaf, Mbak. Delima jadi ingat. Waktu itu Mbak pernah nanyak, apa Delima rindu kampung atau enggak. Kalau sekiranya Delima pulang, Mbak nggak kenapa-napa, kan?" Aku mulai membahas ni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status