Share

Part73

Sontak aku gelagapan menyadari posisi kami saat ini. Aku berusaha bangkit dan membebaskan tubuhnya dari himpitanku.

"Ma_maaf, Mas. Delima nggak sengaja." Aku sedikit panik atas kejadian barusan.

Mas Raka juga berusaha bangkit sambil mengulurkan tangannya padaku.

"Apa?" tanyaku heran.

"Tolongin." Aku menelan ludah dan langsung bereaksi. Menyambut uluran tangannya untuk membantu Mas Raka berdiri. Manja sekali dia.

"Makan yang banyak, Dek. Jangan banyak pikiran. Tubuh kamu ringan banget. Nggak berasa."

"Ish, Mas Raka," protesku kesal. Dia tertawa.

"Mas cuman bercanda, Dek. Jangan marah, ya?"

"Mas Raka nggak kenapa-napa?" Aku ikut menanyakan keadaannya setelah terjatuh tadi. Dia hanya tersenyum, tak menjawab.

"Kalau jalan hati-hati, Dek. Jangan buru-buru. Mas nggak gigit, kok," godanya.

Aneh saja rasanya melihat sikap Mas Raka sekarang ini. Ternyata dia juga bisa bercanda dan menggoda orang seperti ini. Tak seperti pertama kali kukenal. Selalu tegang dan bersikap serius.

"Permisi, Mas."
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status