Share

74. Hadiah Yang Tak Kunjung Berhenti

Setelah Raden menceritakan yang sebenar-benarnya kepada Adit, orang tua itu dapat memahami alasan pria itu menikahi Anna namun menyembunyikan wanita itu. "Pantas saja. Memang sejak awal, saat kamu menikahi seseorang bermarga Setiawan, Paman jadi ragu. Tapi baguslah kalau begitu. Ternyata istrimu adalah wanita yang baik. Paman harap kamu bisa membahagiakannya." Begitulah petuah singkat Paman Adit sebelum orang tua itu menambahkan sesuatu di akhir.

"Kata Paman Adit, entah kenapa kamu terasa cukup akab untuknya," lanjut Raden mengakhiri ceritanya pada Anna. Terus terang saja, di dalam lubuk hati Anna, perempuan itu merasa lega karena Adit mau menerima kehadirannya sebagai seorang Anna. Tentu saja dia mulai curiga saat Adit ingin berbicara dengan Raden berduaan, untung saja sang suami langsung menceritakan percakapan mereka berdua tanpa mengurangi sesuatu.

Mengenai perasaan akrab padahal tak pernah bertemu, Anna mengeluarkan tawa kecil. "Mungkin karena aku sudah pernah men

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status