Share

Bab 156. Alisya Menggugat Cerai Deva

Bab 156. Alisya Menggugat Cerai Deva

Mona belum pulang dari café. Pukul dua belas malam adalah batas waktunya bertugas. Bila lewat dari jam tersebut, maka dia terhitung lembur. Malam ini, karena ada tamu istimewa yang menginap di kamarnya, Mona berencana tak akan mengambil waktu lembur. Sekarang masih pukul sepuluh malam. “Dua jam lagi.” gadis itu berdesis lirih.

Sementara di kamar kos-kos an sewaan Mona, seorang pria tampak teronggok sambil memeluk lutut. Dia adalah Deva, tamu istimwea Mona. Lelaki itu tampak begitu lemah, mengulet di atas sebuah kasur kecil berukuran tiga kaki. Suara keroncongan terdengar jelas dari perutnya. Kelaparan, membuat pria itu terjaga dari tidurnya. Perih terasa begitu mengisap. Menekan perut sebelah kiri, Deva merintih kesakitan.

“Aaau … sakit …!” jeritnya menggigit bibir bawahnya. Keringat jagung merembes di tengkuk dan pelipis, kemeja yang sudah dua hari melekat di badan, sudah basah oleh peluh. Peluh kesakitan.

“Alisya. Sakit, Sya … sakit … Al
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status