Share

Mas Gagah 23

Ketika Mas Gagah Tiba 23

Aku duduk di sofa dengan segala rasa kecewa yang terkunci dalam dada. Sabarku perlahan kandas. Batas sayang dan benci pada bapak sudah setipis kulit bawang. Salahkan? Entah.

Aku sudah berusaha sabar. Menjelaskannya dengan baik-baik seperti saran Nata. Namun perjuangan ini ternyata hanya membuatku patah hati bertubi-tubi.

Ada sekelebat ingatan manis masa lalu. Ketika usiaku mungkin kurang dari lima tahun. Saat itu kami tinggal di kampung kelahiran ibu. Kami belum punya rumah dan bapak masih jadi sopir angkot.

Ada momen di mana ibu membawaku keluar dari rumah Mbah yang ada di dalam gang. Nongkrong di pinggir jalan untuk menunggu bapak. Lalu angkutan perkampungan itu berhenti dan bapak segera turun. Tergesa menyeberangi jalan dengan sebuah jinjingan di tangan.

Bapak memberikan jinjingan itu. Mengendongku sebentar dan menghujani dengan kecupan. Lalu memberi ibu uang. Kalau pulang dari mengantar penumpang ke pasar besar, bapak sering beli oleh-oleh. Apa saja, kadan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Dewie Sara'an
suka banget ceritanya
goodnovel comment avatar
Adriani ve
Ini cerita yang bermutu...
goodnovel comment avatar
Lv Ana
seru dan bagus ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status