Share

Bab 16. Bercokol

Drrrt ... drrrt ... drrrt ...

Ponselku berbunyi lagi, video call.

Mas Ilham lagi.

Orang ini selalu mengganggu saja. Kalau tidak aku angkat, pasti akan menerorku sampai pagi. Aku harus pura-pura tadi sudah tertidur, supaya dia tidak terlalu lama.

Segera aku bergegas ke kamar, masuk ke selimut, lampu aku matikan dan tertinggal lampu tidur yang temaram. Tak lupa, rambutku aku urai dan acak sedikit. Pura-pura bangun tidur.

Ok, siap.

Aku pencet tombol OK.

"Halo, ada apa, Mas. Aku sudah tidur," ucapku pelan dengan pasang wajah mengantuk dan suara malas.

Di layar ponsel, dia masih terlihat segar. Berkaos tanpa kerah berwarna putih dengan rambutnya terlihat basah. Apa dia cuci rambut di malam seperti ini? Habis ngapain?

"Sudah tidur? Maaf, ya. Kamu sih, tidak jawab pesan saya," ucapnya dengan tersenyum lebar menunjukkan lesung pipitnya.

"Maaf, aku tadi tidur."

"Aku saja baru selesai kerja. Itu masih berantakan!" ucapnya tanpa menanggapi ucapanku. Kemudian dia mengarahkan ponselnya ke seluru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status