Keesokan harinya saat di siang hari, aku dan Celzuru kembali ke kediaman kami. Saat kami tiba dan menginjakkan kaki kami di ubin batu di halaman mansion, Duchess Roseary yang bernama Silvriane Roseary sedang menunggu di sana dengan raut wajah yang bahagia, ia mengatakan,"Celzuru putriku! Kamu sudah mendapat surat lamaran pertunangan! Dan ayahmu sudah menyetujuinya!""Huh!?" Aku dan adikku tersentak."Tatatatapi, ibunda! Bukankah seharusnya meminta persetujuan dariku dulu!?""Kalau itu... Ibunda yang langsung menyetujuinya karena ibunda yakin kalau kamu akan menerimanya. Malam ini kalian bisa kenalan! Kalau memang tidak mau, kamu bisa menolaknya," ucap ibunda."Oh, baiklah kalau begitu!" Celzuru kembali bersemangat.***Aku dan Zu sudah memilihkan gaun yang akan kami kenakan pada pesta. Karena ini adalah pesta pertama kami saat berada di sini, untuk bangsawan muda yang diundang atas namanya setelah berumur tiga belas tahun, karena tidak alasan untuk menghadiri tahun sebelumnya, aku ti
"Tuan Neanraken! Jangan bilang kalau..."Neanraken sedikit mengangguk dan mengatakan, "Orang tuaku yang memintaku untuk mengirimkan surat lamaran pertunangan kepada putri kedua Duke Roseary.""Owh..." Aku berbisik pada Celzuru, "Apa kamu tidak tahu, Zu! Dia adalah wakil ketua dewan siswa!"Celzuru tersentak, "Hekh!? Aku tidak melihatnya saat di dewan siswa!"Aku segera berbicara dengan Zu dengan berbisik, "Itu karena ia ada kegiatan diluar akademi. Dan, ia selalu sibuk dengan membantu ayahnya yang mengurus urusan kerajaan. Kamu tahu! Ia bahkan memiliki banyak penggemar hingga ada klub penggemar di akademi!"Lalu, aku menunjukkan pada Celzuru kalau banyak lady yang penasaran dan siap menguping pembicaraan kami. "Bersiaplah, Zu... Kamu akan banyak musuh yang mengincarmu!""Eh!? Hah itu... Siapa yang takut dengan mereka!!?" Celzuru berkacak pinggang."Oh, ya sudah, kalau begitu aku tinggal, ya!?" Aku juga segera berpamitan dengan Neanraken Oestiarl. "Kamu saja yang temani adikku, tuan N
'Yu!' Pangeran Agnreandel segera menghampiriku dengan langkah cepat hingga Jesshiena tidak bisa mengikutinya lagi. Namun, banyak para Lady yang mulai mengerumuninya hingga ia kesulitan keluar dari kerumunan itu.'Sialan!' cibirnya dalam batin.***'Apa mereka sudah selesai berdansa? Dan.... Kenapa kamu malah menghampiriku, bodoh!?' aku segera berbalik. Lalu, aku melihat kak Senrio sedang menghampiriku."Kak Sen!""Kenapa kamu tidak segera berdansa dengan Putra Mahkota, Yu?" ucap Senrio yang sedang menghampiriku. "Sepertinya, ia kelihatan sedang mencarimu.""Biarlah! Aku sedang tidak mood untuk berdansa! Aku kelelahan berjalan kesana kemari," ucapku. Aku tersenyum kaku saat berpikir, 'Aku mau mengumpulkan energiku dulu!' Lalu, kami mendengar teriakan orang-orang dan keramaian di dalam. 'Sudah dimulai?'"Apa yang terjadi di dalam!?" ucap Senrio yang sedang menghampiriku untuk sigap melindungiku.Pangeran Agnreandel yang sedang melangkah menghampiriku pun berhenti memperhatikan sekelili
Langit yang menghitam yang diterangi bulan purnama, aku sedang berlari menuju kamar ratu dengan kecepatan kilat. 'Aku harap, ini masih sempat!' aku segera melihat sekeliling dan tidak melihat ada siapapun di tempat itu. Lalu, aku segera terbang.Saat aku hampir sampai di tempat yang ku tuju. Segerombolan pelaku kedeta sedang menuju ke tempat tujuan yang sama denganku. Aku segera berhenti dan memberikan kejutan listrik kepada orang-orang itu hingga mereka jatuh terkapar.'Kejutan listrik itu cukup untuk melumpuhkan mereka setengah hari,' pikirku. Lalu, aku bergegas dengan kecepatan kilat untuk menuju kamar ratu. Hingga saat prajurit yang berjaga berpatroli, ia hanya akan melihat aliran listrik cepat di udara hingga mereka merasa salah lihat dengan hal itu. Saat aku tiba di kamar Sang Ratu, pintu terbuka lebar dan aku terkejut saat seseorang berhasil menancap pedang ke perut Sang Ratu. "Hentikan!" Aku segera menarik pedang itu dengan gaya tarikan dan dorongan yang ku buat dari sihir l
Ayah kami yaitu Duke Liyorenezzi Roseary dan istrinya tersentak atas kedua anaknya dipanggil. Duke Roseary segera menghadap Sang Raja."Jiwa sekeras berlian akan berkilauan! Mohon maaf sebelumnya, baginda! Saya ingin bertanya, apa yang telah dilakukan kedua anak saya sehingga anda meminta mereka menghadap anda!?"Sang Raja tersenyum ramah kepada Duke Roseary, "Hahaha... Putra dan putri anda sangat berjasa melindungi pada sandera dan bahkan mereka mampu melawan semua pemberontak! Sepantasnya mereka diberi apresiasi!""..." Tampang datar Duke pun iris Blue Diamond miliknya tertampak sempurna setelah mendengar hal tersebut. Pintu singgasana terbuka lebar, tertampak ketiga anaknya Duke Roseary oleh seluruh orang di ruangan tersebut. Kak Sen sedang membawa tubuhku yang sedang tertidur pulas di pelukannya."Apa yang terjadi dengan Viyura!?" Ayahku segera menghampiri kami."Viyura hanya kelelahan, ayahanda!" Senrio segera menyerahkan tubuhku ke ayah."Syukurlah kalian selamat!" Duchess Sil
"Apa anda tidak terganggu kalau saya mendekati putra mahkota!?"Aku menggelengkan kepalaku tanpa mengatakan apapun. Aku berpikir, 'Bukannya merasa terganggu, jujur aku hanya tidak suka melihatnya. Jadi karena itu, aku akan melarikan diri dari sosoknya!'"..."Aku kembali memperhatikan sekelilingku dengan tatapan yang datar. Jesshiena Frossel yang merasa terabaikan segera menyusul Finne. Lalu, aku tersentak saat melihatnya sedang bicara dengan akrab dengan putra mahkota. Aku yang berada di belakang, langkahku semakin pelan dan tubuhku mulai berkeringat dingin.Bahkan saat gerombolan kami sedang mengikuti kepala desa yang memperkenalkan seluk beluk desa ini, aku melihat Jesshiena sedang merangkul lengan putra mahkota. 'Tubuh ini selalu ingin menangis saat melihatnya...' "Kak Yu!?"Celzuru menghampiriku dan menepuk bahuku hingga aku tersadar. Aku segera mengatakan pada adikku bahwa aku ingin berkeliling sendirian.***Dari tadi, aku berjalan-jalan disekitar hutan hingga langit sudah me
Derald Felixis berjalan disekitar dan menghampiri Leitte yang sedang berbincang dengan Neanraken. "Apa yang sedang kalian bicarakan, kelihatannya serius!?" Pria bersurai hijau itu memecahkan suasana tegang dengan tampang narsisnya.Tanpa basa basi, Leitte mengatakan, "Ah itu, saat aku bertanya pada lady Viyura, apakah kamu hilang ingatan? Ia terlihat seperti pikirannya sedang kosong."Derald Felixis menarik kerah Leitte Verk dan menatap tajam pria itu. "Bisakah kamu tidak mencari tahu tentang hal itu darinya!?""Iya, aku tahu... Daripada kamu menyalahkanku, bukankah ada orang lain yang harus kamu salahkan terlebih dahulu?" Ucap Leitte dengan tersenyum penuh dengan percaya diri.Derald Felixis segera melepaskan pegangannya. "Meskipun aku tidak ingin mengakuinya, tapi ia juga..." Derald melanjutkan ucapannya dan membuat Leitte Verk lebih bersemangat karena telah mendapatkan informasi yang menarik."Nean!" Celzuru menghampiri Neanraken dan merasa bingung kenapa mereka terlihat tegang. "
"Kalau begitu... saya permisi, Yang Mulia!" Aku segera berbalik.Pangeran Agnreandel segera berdiri dan melangkah menghampiriku. 'Padahal, aku sudah memutuskan untuk membiarkan Lady Frossel mendekatiku karena ia sudah menyelamatkan ibunda. Tetapi, kehadirannya malah membuatmu menjauh dariku! Aku tidak ingin itu!''Kenapa diriku hanya ingin memilikimu saja, Yu?! Kamu selalu membuatku gila!'Pangeran Agnreandel segera menahan tanganku dan menariknya.'Padahal keberadaanmu telah membuatnya menghilang dari kehidupanku!'Aku terkejut karena pangeran Agnreandel menyentuh belakang kepalaku dan mempertemukan bibirku dengan bibirnya, terasa kasar, sangat dalam dan menekan bibirku berkali-kali aku merasa tekanannya hingga aku kesulitan bernafas. Aku mencoba menolaknya, namun kekuatan Sang Pangeran terlalu kuat daripada tubuh kecil ini.'Aku tidak boleh menggunakan sihirku padanya,' batinku.Pangeran Agnreandel terus meraup bibir kecilku hingga ia menuntun tubuhku mendekat ke sofa karena tidak i