Share

154th Story: Perdebatan

"Aku masih belum kalah, Rean!"

Dengan kekuatan sihir listrikku, aku menyambung serpihan pedang yang hancur hingga pedang tersambung kembali dan utuh. Semua orang tercengang dengan hal tersebut termasuk dirinya. Aku berhasil menahan serangannya.

Rean menyeringai. "Hee..."

Aku memperketat ikatan molekul pedangku, ujung pedangnya yang memberikan tekanan yang kuat tidak mampu membuat pedangku hancur kembali. Ia semakin memberikan tekanan yang kuat hingga pedangnya yang hancur.

"...!?" Mata merahnya sedikit lebih terbuka.

"Rean bodoh!"

Rean pastinya kalah saat ujung pedang yang ku pegang ini hampir mengenai lehernya. Ia mengangkat kedua tangannya sebagai tanda kekalahannya

"Haha! A, aku menang!" Aku tersenyum lebar dengan nafas yang masih ngos-ngosan.

"Ya, aku kalah... Selanjutnya, aku tidak akan kalah."

"Lagipula ini hanya pertandingan bersyarat."

"Tapi, tetap saja aku kalah."

"Padahal kamu bisa menghancurkan pedangku jika pedangmu itu dialiri bor angin misalnya. Kamu saja yang lambat men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status